Logo Bloomberg Technoz

Pasar Lebih Suka Capres yang Bisa Membuat Transisi Lebih Stabil

Maria Sarjana
10 November 2023 11:30

Ilustrasi Pasar Saham Bullish (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Pasar Saham Bullish (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dinamika politik yang terjadi belakangan ini mulai mendapat perhatian pelaku pasar. Meski bursa saham belakangan terimbas kondisi ekonomi global, kondisi politik di dalam negeri turut memberikan sentimen tambahan.

Analis RHB Sekuritas Michael Setjoadi mengatakan, sikap hawksih The Fed dan resesi di Amerika Serikat (AS) masih menghantui. Namun, pada saat yang bersamaan, situasi politik dalam negeri memunculkan kondisi yang paling tidak disukai pelaku pasar, yakni soal ketidakpastian.

"Risiko memang banyak dari luar. Tapi, ada risiko dari politik dalam negeri, ada faktor ketidakstabilan karena pergantian presiden membuat peringkat investasi mengalami delay setidaknya selama satu tahun," jelas Michael, Jumat (10/11/2023).

Dalam situasi seperti itu, pelaku pasar mulai mencari pilihan terbaik. Mereka lebih menyukai capres dan cawapres yang dinilai paling mampu meminimalisir ketidakstabilan selama masa transisi.

Dengan kata lain, pelaku pasar lebih menyukai pasangan capres cawapres yang memiliki 'kedekatan' dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, calon yang sudah bekerja langsung selama bersama pemerintahan Jokowi dinilai lebih memahami agenda ekonomi yang sudah dan akan berjalan.