Logo Bloomberg Technoz

Biodiesel B35 Tak Kunjung Standar Euro 4, Gagal Kerek Harga Sawit

Sultan Ibnu Affan
08 November 2023 14:35

Tangki penyimpanan biodiesel portabel di Maribaya, Jawa Barat./Bloomberg-Dimas Ardian
Tangki penyimpanan biodiesel portabel di Maribaya, Jawa Barat./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Program mandatori solar berbasis nabati B35 yang diberlakukan sejak 1 Februari 2023 hingga saat ini dinilai belum sesuai dengan standar bahan bakar Euro 4. Di tingkat hulu pun, kebijakan ini dianggap gagal mengatrol harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.

Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugraha mengatakan sejak lama permasalahan biodiesel Indonesia dalam memenuhi standar emisi kendaraan tidak kunjung terurai.

Di Indonesia, padahal, standar Euro 4 untuk kendaraan berbasis solar atau diesel sejak April 2022. Adapun, standar emisi Euro 4 untuk bahan bakar solar sendiri memiliki spesifikasi minimal cetane number (CN) 51 dan kadar sulfur maksimal 50 ppm.

“Ini masih menjadi problem dari dahulu hingga hari ini. Saya melihat pemenuhan standar biodiesel [B35] masih belum minimal Euro 4. Jadi tentu ini akan menjadi permasalahan. Kualitas yang dihasilkan dengan insentif yang diberikan [untuk produksi B35] itu masih ada gap di sana,” ujarnya, Rabu (8/11/2023).

Biodiesel berbasis minyak kelapa sawit. (Dok. Bloomberg)

Untuk diketahui, pemerintah menggelontor beberapa kemudahan pengusaha untuk memproduksi B35. Meski diinisiasi sejak 1 Februari, program tersebut berlaku wajib dan menyeluruh per 1 Agustus 2023.