Logo Bloomberg Technoz

IHSG Bisa Amblas ke 6.550-6.650 Bila BI Naikkan Bunga ke 6,25%

Redaksi
30 October 2023 10:45

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar keuangan domestik masih akan rentan digoyang berbagai sentimen terutama eksternal dan kini makin dibebani ketidakpastian dalam negeri juga terutama terkait arah keputusan bunga acuan Bank Indonesia dan perkembangan politik domestik.

Analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko terperosok hingga ke 6.550-6.650 apabila bunga acuan BI7DRR pada November nanti dikerek naik lagi sebesar 25 bps menjadi 6,25%, itu akan menjadi level tertinggi sejak BI7DRR diadopsi oleh bank sentral pada April 2016 silam.

Peluang kenaikan BI7DRR pada November terlihat semakin tak terelakkan dengan pergerakan bunga diskonto Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dalam lelang terakhir Jumat lalu yang sudah di posisi 6,97%, naik dari posisi lelang sebelumnya di 6,76%.

"Kenaikan bunga SRBI itu memastikan kenaikan bunga acuan BI7DRR pada November nanti, itu akan membawa IHSG terkoreksi ke 6.550-6.650," kata Lionel Prayadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas dalam catatannya untuk klien, Senin (30/10/2023).

Bunga diskonto SRBI sudah bergerak naik terus dalam beberapa lelang terakhir dengan kenaikan yang cepat. Pada 18 Oktober, kisarannya masih di 6,43%, itu sebelum BI memutuskan kenaikan BI7DRR menjadi 6%. Level itu terus meningkat dan terakhir sudah mendekati 7% di tengah animo investor yang terus menurun dalam lelang.