Logo Bloomberg Technoz

Respons Bos BCA Soal Kejutan BI Kerek Bunga Acuan

Dovana Hasiana
19 October 2023 18:55

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA. Foto: BCA
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA. Foto: BCA

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja mengatakan, suku bunga bukan merupakan faktor utama dalam penyaluran kredit.  

Menurutnya, kondisi makro ekonomi dan bisnis merupakan penentu utama dari penyaluran kredit. Para pengusaha, kata Jahja, tentu menginginkan bunga kredit yang lebih rendah. Namun, pengusaha disebut tidak akan keberatan bila bisnisnya mampu berkembang secara signifikan melalui kredit tersebut. 

“Kalau dunia bisnis sedang baik, bisnis meningkat, sales bertambah, maka nasabah tidak mengeluhkan suku bunga, karena mereka bisa leverage. Kalau mereka tidak pinjam, volume [leverage] akan lebih kecil daripada kalau mereka pinjam dana dari bank. Biarpun bayar bunga, kalau bisa di-leverage berapa kali, maka profitability jauh di atas interest rate,” ujar Jahja dalam konferensi pers Laporan Kinerja Keuangan BCA Triwulan III 2023, Kamis (19/10/2023). 

“Maka untuk kredit modal kerja, kredit investasi, [memang] ada pengaruh suku bunga tapi tidak serta merta orang melihat suku bunga. Tapi [melihat] kemampuan makro ekonomi dan bisnis. Kalau bisnis menjanjikan, bisnis berkembang terus, pasti permintaan kredit akan meningkat,” lanjutnya.

Namun, ini tentu tidak berlaku pada kredit konsumen, sebab segmen ini sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga atau harga (price sensitive). Bahkan, walaupun BI telah meningkatkan suku bunga sebanyak 225 basis poin sampai tahun 2022, BCA tetap tidak meningkatkan bunga dari KPR dan KKB. Faktor ini yang membuat BCA mampu masih mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp46 triliun melalui 2 pelaksanaan expo yang dilakukan.