Logo Bloomberg Technoz

BI Sebut Penguatan Rupiah Sudah Melebihi 3 Negara ASEAN

Krizia Putri Kinanti
16 February 2023 14:27

Ilustrasi Rupiah dan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah dan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan penguatan nilai tukar rupiah akan terus terjadi sejalan dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi sehingga diproyeks mendorong penurunan inflasi lebih lanjut.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan nilai tukar rupiah pada 15 Februari 2023 menguat 2,39% year to date dibandingkan dengan akhir Desember 2022.

Apresiasi rupiah tersebut, menurutnya, lebih baik dibandingkan dengan apresiasi mata uang sejumlah negara berkembang di ASEAN lainnya seperti Filipina 0,99%, Thailand 0,8% dan Malaysia 0,27%. 

"Rupiah yang terus menguat ini didorong aliran masuk modal asing ke pasar domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang baik dengan stabilitas yang terjaga, imbal hasil yang menarik, dan ketidakpastian ekonomi global," ujar Perry dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Kamis (16/2/2023).

Perry mengatakan ke depan Bank Indonesia akan menjalankan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) diperkuat dengan pengelolaan devisa hasil ekspor melalui implementasi operasi moneter valas Devisa Hasil Ekspor (DHE) sesuai dengan mekanisme pasar.