Logo Bloomberg Technoz

Beda dari AS Soal Israel-Hamas, Rusia-China Serukan Gencatan

News
09 October 2023 12:10

Seorang pria berlari melewati mobil yang rusak akibat serangan roket Hamas di Ashkelon, Israel, Sabtu, (7/10/2023). (Kobi Wolf/Bloomberg)
Seorang pria berlari melewati mobil yang rusak akibat serangan roket Hamas di Ashkelon, Israel, Sabtu, (7/10/2023). (Kobi Wolf/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Moskow - Rusia dan China kompak menyerukan gencatan senjata dan mendorong kemerdekaan Palestina usai serangan Hamas ke Israel yang berlangsung mulai akhir pekan lalu. 

Dikutip dari media resmi Rusia, TASS, juru bicara Kementerian Luar Negeri negara tersebut, Maria Zakharova  menyerukan kepada kedua pihak untuk segera melakukan gencatan senjata dan memulai negosiasi.

"Rusia menyatakan keprihatinan yang paling serius tentang memburuknya situasi di zona konflik Palestina-Israel," kata Zakharova.

"Kami menyerukan kepada pihak Palestina dan Israel untuk segera melakukan gencatan senjata, meninggalkan kekerasan, menunjukkan pengendalian diri yang diperlukan dan membangun, dengan bantuan komunitas internasional, proses negosiasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian yang komprehensif, abadi dan telah lama ditunggu-tunggu di Timur Tengah."

Dilaporkan oleh TASS, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov akan membahas eskalasi konflik Arab-Israel yang sedang berlangsung dan masalah regional dan internasional lainnya dengan Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit di Moskow.

Sikap Rusia serupa dengan China yang menyerukan gencatan senjata segera dan menegaskan kembali dukungan untuk kemerdekaan Palestina setelah serangan itu.

"Terulangnya konflik menunjukkan sekali lagi bahwa kebuntuan panjang proses perdamaian tidak bisa terus berlanjut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan, Minggu (09/10/2023), dikutip dari Bloomberg News.

Pernyataan itu mengulangi dukungan Beijing untuk solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik tersebut.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu Israel mengatakan akan memindahkan kelompok tempur kapal induk enam kapal ke Mediterania timur dan menambah skuadron pesawat tempurnya di kawasan tersebut.