Logo Bloomberg Technoz

Kualitas udara terburuk pada pekan depan diperkirakan terjadi pada Selasa (10/10/2023), di mana indeks diperkirakan mencapai 138.

Suasana wilayah yang terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, Rabu (7/6/2023). (Dok. BNPB)

Sebelumnya, Singapura mengeklaim kualitas udara mereka kian 'tidak sehat', sembari memperingatkan bahwa kondisi berkabut mungkin meluas akibat kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan di Indonesia.

Klaim tingkat polusi di Singapura mencapai angka 111, menurut situs Badan Lingkungan Hidup Nasional pada Sabtu (7/10/2023). Angka indeks antara 101 dan 200 dianggap 'tidak sehat', sedangkan angka di atas 300 dikategorikan 'berbahaya'.

Dalam laporannya, National Environment Agency (NEA) melaporkan terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah titik api di Pulau Sumatra, dengan 212 titik terdeteksi pada Sabtu, dibandingkan dengan 65 titik api dan 15 titik api masing-masing pada tanggal 5 Oktober 2023 dan 4 Oktober 2023.

Gumpalan asap dan kabut teramati dari citra satelit di wilayah Sumatra bagian selatan dan tengah. Pergeseran singkat arah angin sore ini, dari tenggara ke selatan, meniupkan sebagian kabut tipis ke arah Singapura dan menyebabkan penurunan kualitas udara.

Ada kemungkinan kabut asap akan mempengaruhi Singapura pada akhir pekan mendatang jika kebakaran terus terjadi dan arah angin tidak mendukung.

"Tingkat PM2.5 meningkat (yaitu di atas 55 ug/m3) pada sore hari, 6 Oktober 2023, dan tetap tinggi pada pukul 22.00. Jika situasi ini terus berlanjut, Indeks Standar Pencemaran (PSI) 24 jam dapat memasuki kisaran Tidak Sehat (PSI >100) pada akhir pekan," tulis NEA.

(wdh)

No more pages