Logo Bloomberg Technoz

Gegara E-Commerce, Impor Barang di Bawah Rp45 Ribu Meningkat

Dovana Hasiana
26 September 2023 16:00

Ilustrasi peti kemas di pelabuhan Pelindo (Dok.Pelindo)
Ilustrasi peti kemas di pelabuhan Pelindo (Dok.Pelindo)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan melihat peningkatan pengiriman barang impor murah yang mayoritas dari China terjadi karena adanya pola perdagangan yang berubah, terlebih maraknya platform dagang-el (e-commerce). 

Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC Kemenkeu, Mohammad Aflah Farobi mengatakan pola perdagangan berubah dari sebelumnya pengiriman barang hanya mengandalkan pelabuhan laut dengan volume pengangkutan besar menggunakan kontainer atau kapal, saat ini justru terdapat peningkatan barang impor murah yang masuk melalui bandara. 

“Dengan perkembangan informasi dan teknologi (IT), ini jadi perhatian kami ternyata jual beli melalui e-commerce melonjak tinggi. Ini dapat dilihat melalui peningkatan dokumen pengiriman barang atau consignment note (CN) tercatat di bawah 5 juta per tahun. Sekarang 2023 sudah 60 juta dokumen,” ujar Aflah dalam Media Gathering ‘Strategi Penerimaan Negara dalam APBN 2024’ di Puncak, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).

“Kenapa bisa banyak? karena jual beli bisa pesen lewat e-commerce, barangnya nilainya kecil-kecil karena banyak barang konsumsi dan produksinya yang banyak dibutuhkan dan diinginkan masyarakat Indonesia berasal dari China,” lanjutnya. 

Dengan adanya peningkatan CN, Aflah mengatkan, DJBC harus mengantisipasi pelayanan dan pengawasan dari barang murah yang masuk ke Indonesia. Apalagi, saat ini DJBC tidak mungkin melakukan pemeriksaan fisik terhadap seluruh dokumen yang masuk, melainkan melakukan manajemen risiko untuk menentukan dan memeriksa dokumen yang melalui jalur merah.