Logo Bloomberg Technoz

Modal Asing Keluar Rp26,13 T, Rupiah Masih Juara di Asia

Krizia Putri Kinanti
21 September 2023 14:36

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia mencatat, tekanan yang dihadapi oleh nilai tukar rupiah beberapa waktu terakhir masih berada dalam kisaran yang terjaga.

Selama bulan ini hingga 20 September (month-to-date), nilai tukar rupiah tergerus melemah 0,98%. Namun, bila menghitung dari posisi penutupan akhir tahun, nilai tukar rupiah masih mencatat return positif 1,22%. Tingkat return itu sudah banyak berkurang sejak tren pelemahan rupiah berlangsung mulai Mei lalu.

Bank Indonesia menyebut, meski rupiah masih dalam tekanan, sepanjang 2023 ini, kinerja masih lebih baik ketimbang kinerja mata uang Asia lain. Misalnya, dibandingkan rupee India yang mencatat depresiasi 0,42%, lalu peso Filipina yang melemah 1,92% dan baht Thailand yang mengalami penurunan nilai hingga 4,03%.

Koreksi atas nilai tukar rupiah yang terus memperkecil nilai return sepanjang tahun, tidak bisa dilepaskan dari tekanan arus keluar modal asing yang masih terus berlangsung. 

"Aliran asing ke pasar keuangan domestik dalam bentuk investasi portofolio sampai 19 September lalu tercatat aliran modal keluar US$ 1,7 miliar akibat ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat," jelas Perry Warjiyo, Gubernur BI dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, hari ini.