Logo Bloomberg Technoz

Ganja Akan Dibatasi di Thailand, Hanya untuk Medis

News
21 September 2023 13:00

Kios ganja di Pattaya, Thailand, Minggu (5/3/2023). Thailand menyambut 2,14 juta turis asing pada Januari. (Andre Malerba/Bloomberg)
Kios ganja di Pattaya, Thailand, Minggu (5/3/2023). Thailand menyambut 2,14 juta turis asing pada Januari. (Andre Malerba/Bloomberg)

Patpicha Tanakasempipat - Bloomberg News

Bloomberg, Perdana Menteri baru Thailand Srettha Thavisin akan membatasi penggunaan ganja hanya untuk keperluan medis. Hal ini merespon munculnya ribuan toko ganja di seluruh negeri sejak Thailand menjadi negara pertama di Asia yang mencabut kriminalisasi ganja setahun yang lalu.

Srettha mengatakan pemerintah akan "membenahi" kebijakan ganja dan merebaknya toko-toko yang secara bebas menjual ganja dalam waktu enam bulan,

"Hukum harus ditulis ulang," kata Srettha dalam wawancara dengan Bloomberg Television oleh Haslinda Amin pada Rabu (21/09/2023) di New York. "Perlu diperbaiki. Kita bisa mengaturnya hanya untuk penggunaan medis," katanya.

Kios ganja di Pattaya, Thailand, Minggu (5/3/2023). Thailand menyambut 2,14 juta turis asing pada Januari. (Andre Malerba/Bloomberg)

Meskipun Srettha mengatakan ada kesepakatan luas di antara koalisi 11 partai yang dipimpinnya tentang perlunya membatasi penggunaan ganja, bagaimana persis arah kebijakannya masih tidak jelas.