Logo Bloomberg Technoz

Permintaan Energi di Asean Diproyeksi Membengkak 13% Tahun Ini

Sultan Ibnu Affan
15 September 2023 21:10

Lokasi penambangan migas milik PT Energi Mega Persada Tbk atau ENRG (Dok perusahaan)
Lokasi penambangan migas milik PT Energi Mega Persada Tbk atau ENRG (Dok perusahaan)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan kebutuhan energi di Asean akan meningkat 13% secara tahunan pada 2023. Adapun, permintaan bahan bakar fosil masih tetap mendominasi.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan Asia Tenggara merupakan kawasan yang paling berkembang dan menjanjikan dalam perekonomian global. Mengacu pada laporan Asian Development Bank (ADB), prospek pertumbuhan ekonomi anggota Asean mencapai 4,6% pada 2023 dan diproyeksikan meningkat menjadi 4,9% pada 2024.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjutnya, permintaan energi meningkat.

“Permintaan energi ASEAN diperkirakan akan meningkat 13% pada tahun 2023 dari tingkat 2020 tanpa adanya intervensi kebijakan. Bahan bakar fosil diproyeksikan terus mendominasi sektor energi, dengan minyak masih memberikan kontribusi terbesar yaitu 45,8% konsumsi energi,” ujarnya di sela  PYC International Conference 2023, Jumat (15/9/2023).

Dalam Pertemuan Menteri Energi Asean bulan lalu, Arifin menyebut anggota Asean sepakat untuk mempercepat transisi energi dan pencapaian ketahanan energi berkelanjutan melalui interkonektivitas di kawasan kami.