Logo Bloomberg Technoz

Harga Minyak Dunia Mendidih, RI Terjepit Cari Solusi Amankan BBM

Sultan Ibnu Affan
13 September 2023 09:40

Pengeboran Sumur MNK Kedua Blok Rokan. (dok: Kementerian ESDM)
Pengeboran Sumur MNK Kedua Blok Rokan. (dok: Kementerian ESDM)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Indonesia dinilai tidak memiliki opsi selain memacu produksi siap jual (lifting) minyak guna menghindari risiko kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan beban anggaran subsidi energi akibat reli penguatan harga minyak dunia.

Peneliti energi dan tambang dari Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman mengatakan, tidak dapat dimungkiri, harga BBM –khususnya nonsubsidi– di Indonesia pasti akan sangat terpengaruh oleh pergerakan harga minyak global.

Hal itu, menurutnya, terjadi lantaran produksi minyak Indonesia terus menurun dan –dalam beberapa tahun terakhir– selalu gagal mencapai target yang ditetapkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Walhasil, RI makin ketergantungan terhadap BBM impor yang sensitif terhadap pergerakan harga dunia.

Pertamina harus kerja keras ini. Mereka sudah dikasih kepercayaan untuk mengelola blok-blok besar, harus benar-benar berjalan. Kalau enggak, susah nanti.

Peneliti energi dan tambang dari Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman

Dalam APBN 2023, misalnya, target lifting minyak ditetapkan sebanyak 660.000 barel per hari atau barrel of oil per day (BOPD). Akan tetapi, realisasinya per semester I-2023 baru 615.500 BOPD atau naik sangat tipis dari periode yang sama tahun lalu sejumlah 614.500 BOPD.

Namun, capaian itu juga masih jauh di bawah target semester I-2023 di level 618.700 BOPD. Sampai dengan akhir tahun ini, lifting minyak bahkan diproyeksi hanya mencapai 621.000 BOPD atau jauh di bawah target APBN.