Logo Bloomberg Technoz

Luhut Sebut Penghiliran Tambang Baru Tuntas dalam 3 Kepresidenan

Sultan Ibnu Affan
07 September 2023 12:20

Ekskavator bekerja di tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (10/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ekskavator bekerja di tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (10/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengeklaim upaya penghiliran industri pertambangan mineral di Indonesia dapat memperluas sebaran pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa. Pun demikian, hal tersebut baru dapat diwujudkan dalam 2—3 rezim kepemimpinan, terlepas siapapun presidennya. 

Dalam kaitan itu, Luhut mengatakan masih banyak sektor industri pertambangan lainnya yang harus dijamah pemerintah dalam upaya penghiliran, selain nikel. Dia pun tidak menampik upaya tersebut tidak akan bisa dituntaskan hanya dalam satu periode kepemimpinan presiden saja.

“Mungkin 2—3 presiden juga bisa menyentuh [penghiliran] bauksit, tembaga, timah, rumput laut, dan gas. Apa saja. Anda tahu, masih banyak sekali peluang lain di negeri ini yang bisa diterapkan,” ujarnya dalam sesi diskusi di Indonesian Sustainability Forum (ISF), Kamis (7/9/2023).

Dia menambahkan selma ini perusahaan tambang seperti PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) tidak hanya berperan dalam penghiliran —atau ‘hilirisasi’ dalam terminologi pemerintah– mineral, tetapi juga layanan digital dan interkoneksi, distribusi ekonomi, dan pendidikan.

“Berkat industri hilir ini, sekarang investasi di luar Pulau Jawa [porsinya mencapai] 58% dan sebelumnya di dalam Pulaau Jawa 42%. Jadi lihat juga di Morowali dan Halmahera, [tadinya] kita tidak ada industri di sana. Sekarang, lihat. Ini baru dari bijih nikel dan besi saja, belum kita bicara tentang yang lain,” ujarnya.

Lokasi penambangan nikel yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Sulawesi Selatan, Minggu (12/6/2022). (Dimas Ardian/Bloomberg)