Logo Bloomberg Technoz

Resmi Beroperasi, LRT Jabodebek Dinilai Punya 3 Kekurangan

Mis Fransiska Dewi
29 August 2023 07:35

Warga menaiki kereta LRT Jabodebek dihari pertama beroperasi di Jakarta, Senin (28/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Warga menaiki kereta LRT Jabodebek dihari pertama beroperasi di Jakarta, Senin (28/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta Light rail transit atau Lintas Rel Terpadu Jakarta Bogor Depok Bekasi (LRT Jabodebek) resmi beroperasi sejak Senin (28/8/2023). Namun, sarana transportasi massal tersebut dinilai masih belum sempurna dalam melayani masyarakat di Ibu Kota dan sekitarnya.

Analis Transportasi Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana mengatakan setidaknya terdapat tiga keterbatasan ada pada LRT Jabodebek.

Pertama, kata Aditya, yakni tarifnya yang mahal jika sudah tidak ada promo lagi. Saat ini pemerintah menetapkan tarif promo 78% atau tarif flat Rp5.000 untuk seluruh lintas pelayanan kereta LRT Jabodebek.

Tarif LRT sebelum disubsidi yang diusulkan oleh operator untuk rute Stasiun Dukuh Atas—Jatimulya sepanjang 28 km adalah Rp37.268. Setelah disubsidi public service obligation (PSO) sebesar 30%, nilainya menjadi Rp23.900. Tarif itu lebih mahal dibandingkan dengan KRL commuter line dan MRT Jakarta.

“Jika tarif mahal bisa diatasi supaya tarif jangan naik dulu setidaknya sampai 5 tahun beroperasi. Ini untuk membentuk captive market agar masyarakat tidak beralih dulu ke moda transportasi lain. Selama 5 tahun nanti ada regulasi terkait dengan upah minimum provinsi atau kabupaten/kota atau penyesuaian BBM,” kata Aditya saat dihubungi, Selasa (29/8/2023).

Ilustrasi LRT Jabodebek (Bloomberg Technoz)