Logo Bloomberg Technoz

Tekanan dari AS Masih Terasa, Modal Asing Keluar Rp6,79 T dari RI

Elisa Valenta
21 August 2023 10:05

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat pada periode 14 sampai 16 Agustus 2023 modal asing yang keluar (capital outflow) dari pasar keuangan domestik mencapai Rp 6,79 triliun.

BI meyakini kondisi capital outflow karena gejolak perekonomian global yang terjadi khususnya dampak dari perekonomian di Amerika Serikat. Namun, capital outflow dinilai masih terjadi dalam  magnitude terbatas. Berdasarkan data transaksi 14 – 16 Agustus 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 6,79 triliun terdiri atas jual neto Rp 3,65 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp 3,14 triliun di pasar saham.

Capital outflow didorong oleh sikap pelaku pasar di pasar obligasi yang memperkirakan yield US Treasury 10 tahun bisa mencapai 5%, di mana saat ini masih sekitar 4,1 – 4,2%.

Catatan BI menunjukkan, secara kumulatif dari 1 Januari 2023 sampai 16 Agustus 2023 transaksi yang terjadi adalah nonresiden beli neto Rp 94,95 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 4,82 triliun di pasar saham. Adapun imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun naik ke 6,43% per Jumat (18/8/2023).

Level yield surat utang AS atau US Treasury Note tenor 10 tahun naik ke level 4,274% per Rabu (16/8/2023). Indeks Dolar menguat ke level 103,57 pada Rabu (16/8/2023). Sedangkan premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun naik menjadi 87,38 bps per 17 Agustus 2023 dari posisi 79,13 bps per 11 Agustus 2023.