Logo Bloomberg Technoz

Potret Gedung Putih Gelap saat Pemerintah AS Shutdown

Redaksi
01 October 2025 20:10

Jam Ohio berdentang tengah malam di Gedung Capitol AS di Washington, DC, AS, Rabu (1/10/2025). (Al Drago/Bloomberg)

Jam Ohio berdentang tengah malam di Gedung Capitol AS di Washington, DC, AS, Rabu (1/10/2025). (Al Drago/Bloomberg)

Pemerintahan Amerika Serikat (AS) resmi memasuki masa penutupan (shutdown). (Pete Kiehart/Bloomberg)

Pemerintahan Amerika Serikat (AS) resmi memasuki masa penutupan (shutdown). (Pete Kiehart/Bloomberg)

Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan sekitar 750.000 pegawai akan dirumahkan. (Pete Kiehart/Bloomberg)

Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan sekitar 750.000 pegawai akan dirumahkan. (Pete Kiehart/Bloomberg)

Akibat pegawai dirumahkan mengakibatkan kerugian kompensasi sebesar US$400 juta per hari. (Kent Nishimura/Bloomberg)

Akibat pegawai dirumahkan mengakibatkan kerugian kompensasi sebesar US$400 juta per hari. (Kent Nishimura/Bloomberg)

Presiden AS Donald Trump juga mengancam akan memanfaatkan penutupan ini untuk memecat pegawai federal secara permanen. (Pete Kiehart/Bloomberg)

Presiden AS Donald Trump juga mengancam akan memanfaatkan penutupan ini untuk memecat pegawai federal secara permanen. (Pete Kiehart/Bloomberg)

Penutupan pemerintahan dapat memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap layanan publik, tergantung pada waktu dan durasinya (Pete Kiehart/Bloomberg)

Penutupan pemerintahan dapat memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap layanan publik, tergantung pada waktu dan durasinya (Pete Kiehart/Bloomberg)

Isu utama yang menjadi sengketa kali ini adalah pendanaan layanan kesehatan. (Kent Nishimura/Bloomberg)

Isu utama yang menjadi sengketa kali ini adalah pendanaan layanan kesehatan. (Kent Nishimura/Bloomberg)

Jam Ohio berdentang tengah malam di Gedung Capitol AS di Washington, DC, AS, Rabu (1/10/2025). (Al Drago/Bloomberg)
Pemerintahan Amerika Serikat (AS) resmi memasuki masa penutupan (shutdown). (Pete Kiehart/Bloomberg)
Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan sekitar 750.000 pegawai akan dirumahkan. (Pete Kiehart/Bloomberg)
Akibat pegawai dirumahkan mengakibatkan kerugian kompensasi sebesar US$400 juta per hari. (Kent Nishimura/Bloomberg)
Presiden AS Donald Trump juga mengancam akan memanfaatkan penutupan ini untuk memecat pegawai federal secara permanen. (Pete Kiehart/Bloomberg)
Penutupan pemerintahan dapat memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap layanan publik, tergantung pada waktu dan durasinya (Pete Kiehart/Bloomberg)
Isu utama yang menjadi sengketa kali ini adalah pendanaan layanan kesehatan. (Kent Nishimura/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Pemerintahan Amerika Serikat (AS) resmi memasuki masa penutupan (shutdown), dengan berbagai lembaga mulai mengaktifkan rencana darurat yang membuat ratusan ribu pegawai federal dirumahkan sementara dan menghentikan beragam layanan publik.

Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan sekitar 750.000 pegawai akan dirumahkan, yang mengakibatkan kerugian kompensasi sebesar US$400 juta per hari. Presiden AS Donald Trump juga mengancam akan memanfaatkan penutupan ini untuk memecat pegawai federal secara permanen, namun rencana lembaga untuk mengatasi ketiadaan dana tidak merinci adanya langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut.

Kegagalan Kongres menyetujui anggaran belanja baru sebelum tahun fiskal dimulai pada hari Rabu memicu penutupan pemerintahan pertama sejak 2018–2019. Kala itu, kebuntuan atas permintaan Trump untuk dana pembangunan tembok perbatasan sebesar US$5,7 miliar memicu penutupan yang berlangsung selama 35 hari, memecahkan rekor.

Penutupan pemerintahan dapat memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap layanan publik, tergantung pada waktu dan durasinya—serta ketersediaan dana cadangan yang dimiliki beberapa lembaga setelah otoritas belanja tahunan habis. Secara umum, semakin lama penutupan berlangsung, semakin buruk dampaknya.

(red)