Logo Bloomberg Technoz



Bloomberg Billionaires
Index Indonesia

Menampilkan daftar terbaru 10 orang
terkaya di Indonesia

#6 | Sri Prakash Lohia
Rp100,48 triliun (US$6,4 miliar)

Berdasarkan kalkulasi Bloomberg, kekayaan Sri Prakash Lohia bernilai Rp100,48 triliun (US$6,4 miliar)

Sri Prakash Lohia lahir pada 11 Agustus 1952. Dia merupakan pendiri sekaligus chairman Indorama, perusahaan yang bergerak di bidang produk kimia.

Mengutip kalkulasi Bloomberg, kekayaan Sri Prakash Lohia diperkirakan bernilai Rp100,48 triliun (US$6,4 miliar). Kekayaan ini datang dari berbagai perusahan di sejumlah negara.

Indorama memiliki sejumlah unit usaha. Pertama adalah PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR). Mayoritas kepemilikan INDR adalah oleh Indorama Holdings Rotterdam B.V. sebanyak 440,24 juta saham (67,28%) dan PT Irama Investama 163,6 juta saham (25%).

Pergerakan Saham PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR). Sumber: Bloomberg

Kedua adalah Indorama Eleme Petrochemicals Limited yang berbasis di Nigeria. Perusahaan ini adalah produsen olefin dan plastik polyolefin terbesar di Afrika Barat dan menjadi satu-satunya produsen di Nigeria.

Ketiga adalah Indorama Eleme Fertilizer & Chemicals Limited yang juga berkedudukan di Nigeria. Perusahaan ini adalah produsen urea granular terbesar di Afrika Barat. Pabrik yang dibuka pada 2016 di Port Harcourt memiliki kapasitas produksi amonia sebanyak 2.300 ton/hari dan urea granular 4.000 ton/hari.

Keempat adalah Industries Chimiques du Senegal yang beroperasi di Senegal. Perusahaan ini adalah produsen pupuk fosfat terbesar di Sub-Sahara Afrika. Indorama mengakuisisi ICS pada 2014 dan saat ini mengoperasikan pabrik di Darou dengan kapasitas produksi 600 ribu ton/tahun.

Kelima adalah Indorama India Private Limited (Fertilizer Division) yang berada di India. Perusahaan ini memproduksi pupuk fosfat dengan merek Paras, yang merupakan produk pupuk premium.

Keenam adalah FE Indorama Agro LLC di Uzbekistan. Perusahaan ini mengoperasikan salah satu ladang kapas terbesar di negara tersebut. Luas lahannya mencapai lebih dari 50 ribu hektar.

Ketujuh adalah Indorama India Private Limited (Spandex Division) yang berada di India. Perusahaan ini adalah produsen benang spandeks terbesar di negara itu dengan pabrik berkapasitas 5.000 ton per tahun.

Kedelapan adalah YTY Industry Holdings Sdn Bhd di Malaysia. Perusahaan ini memproduksi sarung tangan sintetik sekali pakai dengan kapasitas 17 miliar per tahun.

Kesembilan adalah JSC Indorama Kokand Fertilizers and Chemicals di Uzbekistan yang diakuisisi pada 2019 melalui proses privatisasi. Perusahaan ini memproduksi Ammoniated Single Super Phosphate (ASSP) dan Single Super Phosphate (SSP).

Kesepuluh adalah Adufertil Fertilizantes LTDA yang berada di Brasil. Perusahaan ini bergerak di bidang pencampuran dan distribusi pupuk, dengan kapasitas distribusi mencapai lebih dari 1,8 juta ton per tahun.

Kesebelas adalah Adfert Aditivos Industria e Comercio LTDA yang juga berkedudukan di Brasil. Berdiri pada 2009, perusahaan ini adalah pencetus dan produsen terbesar aditif khusus dan nutrisi untuk tanaman.

Keduabelas adalah JSC Rustavi Azot yang berbisnis di Georgia. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi pupuk dan produk kimia industri.


Tentang Bloomberg Technoz

 

Bloomberg Technoz (PT Berita Mediatama Indonesia) adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Mayapada Group. Bersama dengan Bloomberg Media, PTBM menciptakan platform media digital multisaluran yang disebut Bloomberg Technoz yang akan menyampaikan berita ekonomi, bisnis, dan investasi yang mencakup pasar internasional dan lokal.

Research and Editorial Team: Hidayat Setiaji & Muhammad Julian Fadli

Design & Pengembangan: Hidayat Abubakar, Dennis A Pratama, Arie Pratama, William Rince, Glugut Hari Pamungkas