Logo Bloomberg Technoz

"Penargetan China terhadap industri semikonduktor untuk mendominasi tidak masuk akal dan membebani atau membatasi perdagangan AS, sehingga dapat ditindaklanjuti," bunyi pemberitahuan tersebut.

Juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu menanggapi pemberitahuan AS tersebut, mengatakan China tetap menentang "penyalahgunaan tarif" dan menegaskan bahwa rantai pasokan semikonduktor global dibentuk oleh dinamika pasar dan pilihan pelaku bisnis.

"Mempolitisasi, memanfaatkan, dan mengeksploitasi isu perdagangan dan teknologi, serta mengganggu rantai pasokan industri global tidak akan menguntungkan siapa pun dan pada akhirnya akan menjadi bumerang," jelasnya dalam pernyataan tertulis via email. "Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah kami."

Keputusan untuk menunda penerapan tarif baru merupakan sinyal terbaru bahwa pemerintahan Trump berusaha menstabilkan hubungan dengan China dan memperkuat kesepakatan yang dicapai Trump dan Xi pada Oktober di Korea Selatan. Berdasarkan perjanjian tersebut, Washington dan Beijing sepakat untuk menunda tarif yang sangat tinggi dan melonggarkan pembatasan ekspor teknologi dan mineral kritis.

USTR secara hukum diwajibkan untuk mempublikasikan hasil investigasi Pasal 301, yang dimulai Desember lalu, dalam waktu 12 bulan sejak saat itu. Tahun lalu, Biden memerintahkan tarif impor semikonduktor China dinaikkan dua kali lipat menjadi 50% pada akhir 2025, berdasarkan penyelidikan terpisah Pasal 301.

Dengan mempertahankan opsi untuk menaikkan bea masuk lebih lanjut, Trump menciptakan potensi pengaruh lain jika kesepakatan tarifnya dengan Xi gagal.

"Perwakilan Perdagangan AS akan terus memantau efektivitas tindakan ini, kemajuan yang dicapai dalam penyelesaian masalah ini, dan kebutuhan akan tindakan tambahan," bunyi pemberitahuan tersebut.

Kantor tersebut menemukan China "telah menerapkan kebijakan non-pasar yang semakin agresif dan luas" untuk memperkuat industri semikonduktornya dan berusaha menciptakan ketergantungan asing pada produk-produknya dengan cara yang merugikan perdagangan AS.

Pengumuman pada Selasa ini fokus pada cip dasar—​​juga dikenal sebagai semikonduktor warisan atau cip node matang—yang diproduksi di China. Meski tidak secanggih cip yang digunakan dalam kecerdasan buatan, teknologi lama ini tersebar luas di berbagai perangkat, termasuk otomotif, pesawat terbang, perangkat medis, dan industri telekomunikasi.

Produk yang berpotensi dikenai tarif baru, meliputi dioda, transistor, silikon mentah, sirkuit terpadu elektronik, dan bahan baku lainnya. Saat ini, bea masuk tersebut tidak berlaku untuk produk jadi, seperti komputer dan ponsel pintar, yang mengandung cip buatan China.

Pemerintah AS dan Eropa semakin khawatir bahwa China memiliki pengaruh yang terlalu besar atas rantai pasokan cip lama. Kekhawatiran ini menjadi inti perselisihan sengit antara Belanda dan China terkait Nexperia Holding BV, produsen cip milik China yang menyediakan komponen penting bagi industri otomotif dan yang sempat dicoba disita oleh otoritas Belanda dengan alasan keamanan nasional Oktober lalu.

(bbn)

No more pages