Logo Bloomberg Technoz

Untuk diketahui, dalam Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) amatan Oktober 2025, produksi beras nasional Januari sampai Desember dapat mencapai 34,79 juta ton. Capaian ini telah mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia setahun ini yang berkisar di angka 31,2 juta ton, sehingga tercipta surplus sebanyak 3,5 juta ton.

Dalam kaitan itu, Bapanas memproyeksikan stok beras hingga akhir tahun 2025 secara nasional dapat mencapai 12,5 juta ton. Ini diperoleh dari carry over stock dari 2024 yang sebesar 8,4 juta ton ditambahkan surplus produksi dan konsumsi 3,5 juta ton serta penambah lainnya. Dengan demikian, stok beras Indonesia nantinya dapat mencukupi hingga hampir 5 bulan lamanya di 2026.

Selain itu, terdapat perkiraan produksi beras Indonesia yang terbaru dari Food and Agriculture Organization (FAO). Dalam Food Outlook edisi November 2025, FAO memprediksi produksi beras Indonesia untuk periode 2025-2026 dapat mencapai 36 juta ton. 

Dengan estimasi produksi beras 36 juta ton tersebut, Bapanas menyebut Indonesia menjadi produsen beras terbesar di kawasan Asia Tenggara. Indonesia disebut melebihi Vietnam 28,2 juta ton, Thailand 22,2 juta ton, Myanmar 16,7 juta ton, Filipina 12,5 juta ton hingga Malaysia 1,5 juta ton.

Stok Gula

Menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, pemerintah memastikan pasokan gula konsumsi berada pada level aman. Bapanas menyampaikan stok yang tersedia mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun, bahkan berpotensi menyisakan surplus signifikan pada awal 2026.

Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal menuturkan kondisi ketersediaan gula nasional saat ini berada dalam posisi yang kuat dengan tren harga yang relatif stabil.

“Berdasarkan proyeksi neraca pangan per 4 Desember 2025, kebutuhan nasional sepanjang tahun diperkirakan mencapai 2,8 juta ton, dengan konsumsi bulanan sekitar 230–250 ribu ton. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melalui carry over stok 2024 sebesar 1,38 juta ton dan produksi nasional 2025 yang mencapai 2,67 juta ton,” ujar dia.

Memasuki Desember 2025, kata dia, ketersediaan gula konsumsi berada pada angka 1,67 juta ton. Dengan kebutuhan sekitar 237 ribu ton, stok gula diproyeksikan masih surplus hingga 1,43 juta ton dan akan menjadi stok awal yang kuat memasuki 2026. 

“Ini menunjukkan pasokan gula nasional berada pada level aman dan mampu menjaga stabilitas konsumsi masyarakat,” katanya.

Di sisi lain, pemerintah juga menargetkan Indonesia dapat mencapai swasembada gula konsumsi atau gula kristal putih (GKP). Target ini merupakan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat kemandirian pangan sekaligus mendukung keberlanjutan petani dalam negeri.

(mfd/wep)

No more pages