Logo Bloomberg Technoz

“Jangan terlalu memaknai lonjakan klaim pengangguran,” kata Heather Long, kepala ekonom Navy Federal Credit Union, dalam sebuah catatan. “Jika dilihat secara rata-rata, ini masih menggambarkan ekonomi yang mencatat 215.000 hingga 220.000 klaim baru per minggu. Itu belum menjadi alasan untuk khawatir.”

Rata-rata pergerakan empat pekan untuk klaim baru—yang membantu meredam volatilitas—berada dalam kisaran tersebut, naik tipis menjadi 216.750 pekan lalu.

Pejabat Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya berturut-turut pada Rabu (10/12) sebagai upaya mendukung apa yang disebut Gubernur Jerome Powell sebagai pasar tenaga kerja yang “mendingin secara bertahap.” Meski proyeksi tingkat pengangguran tahun depan tidak berubah dari perkiraan September, Powell mengatakan pasar tenaga kerja menghadapi risiko penurunan yang “signifikan.”

Sebelum penyesuaian musiman, klaim awal melonjak hampir 115.000 pekan lalu, juga yang tertinggi sejak Maret 2020. Kenaikan terutama berasal dari negara bagian padat penduduk seperti California, Illinois, New York, dan Texas.

Kekhawatiran soal pasar tenaga kerja turut membebani sentimen konsumen dalam beberapa bulan terakhir. Mayoritas responden dalam survei pendahuluan Desember oleh University of Michigan memperkirakan pengangguran akan meningkat dalam setahun ke depan.

Sementara itu, klaim lanjutan—indikator jumlah orang yang terus menerima tunjangan dan dilaporkan dengan jeda satu pekan—juga menunjukkan volatilitas. Angkanya turun menjadi 1,84 juta pada pekan Thanksgiving, penurunan terbesar dalam empat tahun.

Laporan terpisah pada Kamis menunjukkan defisit perdagangan AS menyempit secara tak terduga pada September ke level terkecil sejak pertengahan 2020 seiring melonjaknya ekspor.

(bbn)

No more pages