HK Jual Tol Medan-Binjai & Bakauheni-Terbanggi ke INA Rp12,45 T
Donald Banjarnahor
28 June 2023 15:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Hutama Karya (HK) menjual kepemilikan saham di sebagian jalan tol Trans Sumatera kepada Indonesia kepada Indonesia Investment Authority (INA) senilai Rp12,45 triliun. Pelepasan aset ini dilakukan demi mengurangi posisi utang dan beban bunga perseroan.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Hutama Karya, perseroan akan melakukan pemisahan aktiva dan pasiva Perusahaan sehubungan dengan ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar kepada PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll (PTBTB) dan ruas Medan-Binjai kepada PT Medan Binjai Toll (PTMB)
"Termasuk hak pengusahaan jalan tol terkait yang bertujuan untuk memperkuat kondisi keuangan Perusahaan ke tingkat yang lebih sustainable," tulis keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Tjahjo Purnomo, Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Rabu (28/6/2023).
Pemisahan aset tersebut akan ditindaklanjuti dengan pelepasan 99,9% saham milik Hutama Karya di PTBTB dan PTMB kepada kepada PT Swarna Investasi Indonesia dan PT Abhinaya Investasi Indonesia yang keduanya 100% dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh Indonesia Investment Authority (INA). Penjualan aset ini memiliki nilai transaksi Rp12,45 triliun.
Sebelumnya, Hutama Karya sedang mengalami tantangan dengan rencana pengalihan saham Waskita Karya milik pemerintah ke perseroan. Waskita memiliki utang yang sangat besar sehingga tergolong tidak sehat. Namun Hutama Karya juga memiliki utang yang tidak sedikit, mengingat banyaknya proyek tol yang juga tengah dikerjakan, khususnya Trans Sumatera.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir Desember 2022, HK mencatat utang bank mencapai Rp27,37 triliun. Kemudian, utang kepada lembaga non-bank sebesar Rp1,42 triliun.
HK juga mencatat kewajiban dari penerbitan medium term notes sebesar Rp10,84 triliun. Selain itu, utang obligasi dan sukuk mudharabah masing-masing tercatat sebesar Rp7,32 triliun dan Rp809,22 triliun.
Total, utang HK dalam instrumen pinjaman dan surat utang mencapai Rp47,76 triliun. Mengacu dari perhitungan ini dan ekuitas HK yang senilai Rp84,78 triliun, maka secara sederhana, rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) HK sekitar 0,56 kali.