Logo Bloomberg Technoz

IHSG Diproyeksi Melemah, Pasar Tunggu Keputusan BI

Artha Adventy
14 November 2025 08:30

Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Jumat (14/11/2025), setelah pada sesi sebelumnya ditutup turun 0,20% ke level 8.372. Tekanan jual meningkat terutama pada saham-saham sektor industrial, sementara sektor energi menjadi penopang dengan penguatan terbatas.

Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan rupiah kembali melemah dan bertahan di sekitar Rp16.720 per dolar AS pada Kamis (13/11/2025). Kondisi ini membuat pelaku pasar semakin mencermati Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang digelar pekan depan. Dengan depresiasi rupiah yang belum mereda, peluang BI mempertahankan BI Rate di level 4,75% pada bulan ini dinilai masih cukup besar.

Dari eksternal, mayoritas bursa Asia menguat setelah Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang pendanaan yang mengakhiri government shutdown terlama dalam sejarah AS, yang sebelumnya nyaris menembus 43 hari. Sentimen positif ini memberikan ruang bagi pasar, meski investor tetap berhati-hati menghadapi rilis data ekonomi Tiongkok hari ini, termasuk industrial production yang diproyeksi melambat ke 5,8% YoY dari 6,5% pada September, serta retail sales yang diperkirakan turun ke 2,2% YoY dari 3%.


Secara teknikal, IHSG ditutup di bawah MA5 dengan indikator Stochastic RSI yang kembali melemah. Kenaikan volume jual turut memperkuat sinyal pelemahan, sehingga indeks berpotensi bergerak ke bawah untuk menguji support di rentang 8.300–8.325. Selain tekanan global, menurunnya peluang penurunan suku bunga The Fed juga menjadi faktor negatif bagi pasar.

Senada, Analis MNC Sekuritas menilai pergerakan IHSG saat ini masih berada dalam fase konsolidasi, meskipun peluang penguatan tetap terbuka.