Kesepakatan ini membuka jalan bagi Uni Eropa untuk menyerahkan climate pledge yang diperbarui kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa di bawah Perjanjian Paris, sekaligus melanjutkan negosiasi akhir mengenai kecepatan dan kedalaman transisi energi yang akan berdampak luas pada perekonomian Eropa.
Puluhan pemimpin dunia, termasuk dari Eropa, akan bertemu di Belem, Brasil, pada Kamis untuk pembicaraan iklim selama dua hari. Negosiasi formal akan dimulai pada KTT tahunan PBB COP30 yang digelar di kota tersebut pada 10 November.
Salah satu poin utama dalam kesepakatan Selasa adalah dorongan untuk meningkatkan penggunaan kredit karbon internasional yang dihasilkan di bawah Pasal 6 Perjanjian Paris. Batas penggunaannya dinaikkan menjadi 5% dari total emisi bersih tahun 1990, dibandingkan 3% yang sebelumnya diusulkan oleh Komisi Eropa.
Penggunaan kredit ini akan dimulai dengan fase uji coba selama lima tahun pada 2031, lima tahun lebih cepat dari rencana awal Komisi Eropa, dan tidak akan dibatasi hanya pada sektor di luar pasar karbon Uni Eropa.
Denmark berhasil mengamankan dukungan mayoritas setelah menawarkan fleksibilitas tambahan bagi negara-negara anggota, menurut sumber tersebut.
Uni Eropa saat ini memiliki dua target iklim yang mengikat: emisi nol bersih pada 2050 dan penurunan emisi 55% pada 2030 dibandingkan 1990.
Namun, konsensus luas mengenai aksi iklim yang terbentuk lima tahun lalu kini mulai terpecah, tergantikan oleh proteksionisme perdagangan dan kebijakan yang lebih menekankan pada penurunan biaya energi, menjadikan target 2040 sebagai isu yang sangat sensitif.
Kesepakatan Selasa akan menjadi posisi negosiasi negara-negara anggota untuk tahap berikutnya, yaitu pembahasan dengan Parlemen Eropa dan Komisi Eropa mengenai bentuk akhir dari target tersebut.
Untuk membuat transisi hijau lebih terjangkau bagi konsumen dan industri, negara-negara anggota telah memperoleh sejumlah jaminan dan fleksibilitas dari Komisi Eropa bahkan sebelum pertemuan menteri dimulai.
Di antaranya perlindungan perdagangan untuk sektor baja dan ketentuan mengenai technical neutrality, istilah yang sering digunakan untuk membuka peluang bagi penggunaan tenaga nuklir, seperti yang diminta Prancis.
Sumber mengatakan, tambahan konsesi juga diberikan selama negosiasi, termasuk penundaan satu tahun penerapan pasar karbon baru untuk bahan bakar transportasi dan pemanas hingga 2028.
Sejumlah negara sebelumnya menuntut penundaan program cap-and-trade tersebut karena khawatir akan mendorong kenaikan harga energi dan memicu penolakan publik.
Kesepakatan terkait target iklim 2040 akan menjadi dasar bagi Uni Eropa dalam menyampaikan janji iklim barunya, yang dikenal sebagai Nationally Determined Contribution (NDC), kepada PBB.
Uni Eropa sebelumnya melewati beberapa tenggat waktu penting untuk memperbarui NDC karena perbedaan pandangan antarnegara anggota.
Sejauh ini, blok tersebut baru menyampaikan pernyataan sementara mengenai proyeksi pemangkasan emisi sebesar 66,3% hingga 72,5% pada 2035, rentang yang kini tengah dipertimbangkan para menteri untuk dijadikan target akhir.
(bbn)
































