Logo Bloomberg Technoz

Kendati demikian, BUMI mencatat kenaikan beban pokok pendapatan 5,1% sepanjang periode 9 bulanan 2025 ke level US$876 juta.

Selain itu, dari sisi kinerja operasional, harga jual rata-rata (free on board / FOB) tercatat US$60,4 per ton, turun 18% dari US$73,7 per ton. Serta terjadi penurunan volume produksi dan penjualan masing-masing 4% dan 2% menjadi 54,9 juta ton dan 54,5 juta ton. 

Meskipun demikian, BUMI mencatatkan laba usaha melonjak 231,9% menjadi US$84,4 juta.

Eksportir batu bara termal ini juga melaporkan volume produksi sebesar 54,9 juta ton dan penjualan 54,5 juta ton, dengan rasio kupasan tanah (strip ratio) membaik menjadi 8,1x dari 8,7x tahun lalu.

Meski harga jual menurun, perusahaan mengklaim berhasil menjaga efisiensi dengan biaya tunai produksi di kisaran US$41–43 per ton.

Perseroan memproyeksikan volume penjualan hingga akhir tahun di kisaran 73–75 juta ton dengan harga rata-rata US$59–61 per ton.

"Bumi Resources tetap berkomitmen untuk menjaga efisiensi operasional, memperkuat ketahanan rantai pasok, dan mendukung strategi diversifikasi ke sektor mineral penting guna memperkuat portofolio usaha jangka panjang." 

Adapun BUMI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 November 2025. 

(prc/naw)

No more pages