Logo Bloomberg Technoz

“Sebagai manajemen di sini, kami akan stick mengawal RKAP yang sudah disepakati, jadi memang harapannya kami akan memenuhi harapan pemegang saham dan regulator bahwa kami akan deliver numbers yang sudah kami tulis di RKAP,” ujarnya.

Ia menambahkan, sejumlah sinyal positif mulai terlihat pada kuartal III/2025, terutama dari sisi pertumbuhan dana murah dan aktivitas transaksi digital.

“Kami memang gencar untuk mendorong pertumbuhan dana murah. Misalnya dengan memperkuat infrastruktur dan engine transaksi banking seperti BRImo, EDC, QRIS, serta AgenBRILink,” katanya.

Volume transaksi melalui BRImo tercatat meningkat signifikan, dari Rp14 triliun pada akhir Maret 2025 menjadi Rp22 triliun pada minggu ketiga Oktober 2025. Bahkan, pada periode tanggal gajian 25 Oktober, volume transaksi harian sempat menembus Rp25 triliun.

“Ini adalah sinyal positif bahwa makin banyak nasabah menggunakan infrastruktur transaksi banking BRI, maka dana murah atau DPK-nya juga akan makin besar,” tutur Hery.

Dari sisi kredit, BRI memperkuat ekspansi di segmen mikro, konsumer, dan korporasi.

“Dari sisi lending, kami terus mendorong agar bisnis mikro dengan memperbaiki bisnis proses dan menerapkan productivity management di unit-unit di seluruh Indonesia. Harapannya mikro ini akan back on track, kemudian konsumer mulai hidup, KKB-nya mulai hidup, dan KPR-nya mulai membaik,” ujarnya.

Selain itu, Hery mengungkapkan BRI tengah menyiapkan lini bisnis investasi emas digital. Inisiatif ini akan melengkapi ekosistem layanan keuangan ritel BRI, sejalan dengan strategi memperkuat basis nasabah individual.

(dhf)

No more pages