Logo Bloomberg Technoz

Hingga September 2025, BRI mencatat penyaluran kredit sebesar Rp1.438,1 triliun atau tumbuh 6,3 persen secara tahunan (year-on-year). Dari jumlah tersebut, segmen UMKM mendominasi dengan nilai Rp1.150,73 triliun atau 67,65 persen dari total portofolio kredit.

Dari sisi pendanaan, komposisi dana murah (CASA) BRI telah mencapai 67,6%, meningkat 14,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan ini ditopang oleh penguatan infrastruktur dan transaksi digital, seperti layanan BRImo, EDC, QRIS, hingga agen BRILink.

dok. BRI

Direktur Utama BRI Hery Gunardi pada kesempatan yang sama menegaskan bahwa manajemen akan tetap berpegang pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah disampaikan kepada OJK dan pemegang saham di awal tahun.

“Sebagai manajemen di sini kami akan stick mengawal RKAP yang sudah disepakati, jadi memang harapannya kami bisa memenuhi harapan tadi pemegang saham dan juga regulator bahwa kami akan deliver numbers yang sudah kami tulis di RKAP kita,” kata Hery.

Volume BRImo

Ia menambahkan, hingga kuartal III-2025, berbagai indikator menunjukkan sinyal positif terhadap pertumbuhan BRI, baik dari sisi dana masyarakat maupun penyaluran kredit. “Kami memang gencar untuk mendorong pertumbuhan dana murah, misalnya dengan memperkuat infrastruktur dan engine transaksi banking,” ujarnya.

Sebagai contoh, volume transaksi melalui BRImo meningkat signifikan, dari Rp14 triliun pada Maret 2025 menjadi Rp22 triliun pada minggu ketiga Oktober 2025, bahkan sempat menyentuh Rp25 triliun per hari pada periode gajian akhir Oktober.

“Dengan makin banyaknya volume transaksi dan makin banyak nasabah menggunakan infrastruktur transaksi banking BRI, maka dana masyarakat ataupun DPK murahnya juga akan makin banyak,” ujar Hery.

Ia menambahkan, BRI juga terus memperkuat bisnis mikro melalui perbaikan proses bisnis, penerapan manajemen produktivitas, serta restrukturisasi organisasi wilayah untuk meningkatkan kontrol dan efisiensi operasional.

“Harapan ini dengan span of control yang lebih tertata dengan baik, sebetulnya produktivitas akan meningkat dan bisnis akan meningkat,” katanya.

Pada akhirnya, kata Hery, seluruh strategi tersebut ditujukan untuk memenuhi komitmen BRI terhadap pemegang saham, investor, dan regulator.

“Ujung-ujungnya adalah kita ingin mendeliver apa yang kita promise, apa yang kita janjikan kepada pemegang saham dan kepada investor, kepada regulator bahwa nanti Desember 2025 kita akan bisa sesuai dengan apa yang sudah kita tulis di lembar RKAP,” tuturnya.

(dhf)

No more pages