Logo Bloomberg Technoz

Dalam sebuah unggahan di Telegram, Hamas membantah terlibat dalam penembakan tersebut dan menegaskan kembali komitmennya terhadap gencatan senjata. 

Sebelumnya, Hamas mengatakan akan menunda penyerahan jenazah salah satu sandera yang tewas karena pelanggaran sebelumnya yang dilakukan oleh Israel terhadap kesepakatan tersebut.

Tak lama setelah pengumuman itu, The Associated Press melaporkan bahwa suara tembakan tank dan ledakan terdengar di Kota Gaza dan di beberapa wilayah lain di Jalur Gaza. Israel telah memberi tahu AS terlebih dahulu mengenai serangan tersebut, kata AP.

Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menuduh Hamas menolak menyerahkan jenazah para sandera, yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap perjanjian. Hamas, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa, membantah tuduhan bahwa pihaknya memperlambat operasi pencarian, dan justru menuduh Israel “menghambat” upaya menemukan jenazah para sandera.

Langkah Hamas dan keputusan Israel untuk meningkatkan serangan menimbulkan pertanyaan terhadap kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan dengan penuh sorotan oleh Presiden Donald Trump pada pertengahan Oktober. Kesepakatan itu membuka jalan bagi Hamas untuk mengembalikan sandera terakhir yang masih hidup dari serangan tahun 2023 yang memicu konflik tersebut. 

Berakhirnya pertempuran juga disertai peningkatan aliran bantuan kemanusiaan dan dimaksudkan untuk membuka jalan bagi pembicaraan mengenai pemerintahan serta rekonstruksi wilayah yang hancur akibat perang.

Wakil Presiden JD Vance, berbicara kepada wartawan di Capitol Hill, mengatakan bahwa kesepakatan tersebut masih berlaku.

“Kami tahu bahwa Hamas atau pihak lain di Gaza menyerang seorang tentara IDF,” kata Vance. 

“Kami memperkirakan Israel akan merespons, tetapi saya pikir perdamaian yang dicapai Presiden akan tetap bertahan meskipun demikian.”

Nilai mata uang Israel, shekel, menyentuh level terendah sesi, turun hingga 0,4% terhadap dolar setelah berita tersebut.

Kegagalan kesepakatan ini akan menjadi pukulan besar bagi Trump, yang mengklaim sebagai pihak yang berjasa atas perjanjian tersebut, membanggakan bahwa kesepakatan itu mengakhiri ratusan tahun konflik di kawasan itu, dan berulang kali mengatakan bahwa kesepakatan itu akan bertahan. 

Netanyahu juga telah berulang kali mengatakan bahwa Trump layak menerima Hadiah Nobel Perdamaian atas perjanjian tersebut, yang diumumkan pada pertengahan Oktober untuk mengakhiri perang dua tahun.

Sejak gencatan senjata mulai berlaku, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan 94 warga Palestina telah tewas akibat tembakan Israel. Beberapa pejabat AS, termasuk Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan utusan Trump Steve Witkoff, telah melakukan perjalanan ke wilayah tersebut untuk memperkuat perjanjian tersebut.

Para pejabat itu mengatakan bahwa pelanggaran memang mungkin terjadi dalam proses panjang menuju perdamaian. Dalam kunjungannya ke wilayah itu minggu lalu, menantu Trump, Jared Kushner, meremehkan salah satu pertempuran, dengan mengatakan bahwa “banyak orang bereaksi agak histeris terhadap beberapa insiden perbatasan.”

(bbn)

No more pages