Dalam sengketa terpisah, Beijing memblokir Nexperia untuk mengekspor produk dari afiliasinya di China. Langkah ini merupakan balasan setelah pemerintah Belanda mengambil alih perusahaan berbasis di Nijmegen tersebut karena khawatir Wingtech Technology Co China—pemilik Nexperia—berusaha melumpuhkan produsen cip tersebut.
Perundingan di Brussels akan bertepatan dengan pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan untuk meredakan ketegangan dagang bilateral. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan China akan menunda perluasan sistem lisensi mineral selama setahun, selagi mereka meninjau ulang kebijakan itu.
Brussels dan ibu kota Eropa lain sedang membahas berbagai opsi untuk mengatasi kekurangan pasokan. Turbulensi ini terjadi saat industri Eropa berlomba-lomba meningkatkan daya saing, sementara gangguan pada perdagangan global makin menekan akibat perubahan teknologi. Pejabat Eropa mengakui bahwa tidak ada solusi cepat karena hubungan dengan China terus memburuk.
Uni Eropa sedang menyusun rencana darurat yang mencakup peningkatan produksi mineral di wilayahnya, diversifikasi jaringan pemasok, dan daur ulang beberapa material. Selain itu, Uni Eropa ingin mendirikan pusat pembelian dan penyimpanan strategis bersama.
Secara paralel, pejabat Eropa dan China pada awalnya telah membahas izin ekspor sementara cip Nexperia untuk menjaga pasokan tetap mengalir, saat solusi jangka panjang dinegosiasikan, kata sumber yang mengetahui masalah ini. Langkah tersebut dianggap industri otomotif sebagai cara paling masuk akal untuk mencegah meluasnya gangguan produksi.
"Kami sangat serius menanggapi situasi yang dihadapi perusahaan dan terus berkomunikasi dengan pihak yang terdampak," kata Luisa-Maria Spoo, juru bicara Kementerian Ekonomi Jerman, dalam jumpa pers rutin pemerintah di Berlin, Senin. "Kami memandang potensi kesulitan rantai pasokan dengan prihatin dan bekerja sama dengan China untuk memajukan kepentingan ekonomi Jerman."
Dia menambahkan bahwa pemerintahan Kanselir Friedrich Merz sedang berkomunikasi dengan Uni Eropa dan menegaskan posisinya dalam pertemuan pada Jumat.
Meski komisi tersebut mencari solusi dengan negosiasi, eksekutif Uni Eropa juga mempersiapkan opsi perdagangan untuk membalas pembatasan China dalam upaya memperoleh daya tawar selama perundingan.
Presiden Komisi Ursula von der Leyen akhir pekan lalu mengatakan bahwa semua opsi tersedia setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron pekan lalu menyerukan penggunaan instrumen anti-paksaan, paling ampuh Uni Eropa, dalam perselisihan dengan China.
(bbn)






























