Pada Sabtu, Trump mengklaim China telah mengurangi impor minyak Rusia. Jumat lalu, perusahaan-perusahaan milik negara China termasuk Sinopec membatalkan beberapa pembelian minyak mentah Rusia setelah AS memasukkan Rosneft PJSC dan Lukoil PJSC ke dalam daftar hitam.
"Saya mungkin sedang membahasnya, tetapi Anda tahu China—Anda mungkin mengetahuinya hari ini—China telah mengurangi impor minyak Rusia secara signifikan, dan India sudah mengurangi sepenuhnya, dan kami telah menjatuhkan sanksi," ujar Trump.
Trump mengaku optimistis terhadap pembicaraan dengan Xi, mengatakan mereka akan membahas sektor pertanian dan ekspor komponen fentanil oleh China.
Pertemuan ini akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara pemimpin kedua ekonomi terbesar sejak Trump kembali ke Gedung Putih pada Januari. Keduanya sudah berbincang setidaknya tiga kali tahun ini.
Trump menilai pembicaraan langsung merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan berbagai masalah, termasuk tarif, kontrol ekspor, pembelian produk pertanian, perdagangan fentanil, dan titik-titik api geopolitik seperti Taiwan dan perang di Ukraina.
"Kami akan membahas banyak hal. Saya pikir kami memiliki peluang yang sangat bagus untuk mencapai kesepakatan yang sangat komprehensif," tuturnya.
Trump kurang yakin bahwa Presiden Rusia akan bekerja sama dengannya untuk mengakhiri perang di Ukraina.
"Saya tidak akan membuang-buang waktu," tegas Trump tentang pembicaraan dengan Putin yang baru-baru ini dibatalkan. "Saya selalu memiliki hubungan yang baik dengan Vladimir Putin, tetapi ini sangat mengecewakan."
Karena invasi Rusia ke Ukraina memasuki tahun keempat, AS menjatuhkan sanksi besar pertama terhadap industri minyak Rusia dan memperingatkan bahwa perusahaan keuangan asing akan diblokir dari sistem keuangan AS jika mereka berurusan dengan Rosneft dan Lukoil. Sebelumnya, Trump membatalkan rencana pertemuan dengan Putin yang diusulkan di Hongaria.
(bbn)






























