Logo Bloomberg Technoz

Saat ini PMMP memiliki tujuh fasilitas produksi di Situbondo, Jawa Timur. Perusahaan berencana menyewakan salah satu unit pabrik kepada PT Landangan Makmur Situbondo dengan sistem bagi hasil. Upaya tersebut diharapkan dapat menambah pendapatan serta menjaga aktivitas ekonomi lokal yang menjadi tumpuan masyarakat di Situbondo, Bondowoso, dan Jember.

Selain tekanan tarif, ekspor perusahaan juga terdampak oleh aturan baru dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat yang mewajibkan sertifikat bebas radioaktif (Cesium 137) bagi produk dari wilayah Jawa dan Lampung. PMMP menyatakan siap memenuhi ketentuan tersebut, namun proses uji teknis masih dalam tahap evaluasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Adapun PMMP tercatat belum merilis laporan keuangan tahunan untuk tahun buku 2024. Terakhir, perseroan melaporkan kinerja hingga kuartal III-2024 dengan membukukan rugi bersih sebesar US$15,26 juta atau sekitar Rp240,07 miliar (asumsi kurs Rp15.732 per dolar AS). Capaian tersebut berbalik dari posisi laba US$5,29 juta atau Rp83,28 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Merujuk laporan keuangannya, kerugian tersebut terutama dipicu oleh anjloknya penjualan neto sebesar 57,99% year-on-year (yoy) menjadi US$63,37 juta, dari sebelumnya US$150,86 juta. Penjualan produk utama udang vannamei turun 58,1% yoy menjadi US$57,45 juta, sementara penjualan udang black tiger merosot tajam 73,78% yoy menjadi US$1,37 juta. Segmen penjualan lainnya juga melemah 46,46% yoy menjadi US$4,54 juta.

Tingginya tekanan biaya turut memperburuk kinerja, dengan beban penjualan tercatat US$62,32 juta. Akibatnya, laba bruto PMMP ikut terpangkas hingga 96,21% yoy menjadi hanya US$1,05 juta, jauh lebih rendah dibandingkan US$27,73 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

(dhf)

No more pages