Menanggapi laporan tersebut, tim gabungan dari BGN dan Dinas Kesehatan segera turun ke lapangan untuk mengambil sampel makanan serta melakukan pemeriksaan laboratorium. Langkah itu diambil guna memastikan sumber penyebab gejala massal yang dialami para siswa.
“Kami menelusuri secara cermat dugaan penyebabnya dan mengimbau masyarakat agar tetap tenang menunggu hasil resmi pemeriksaan,” ujar Harsono, Kepala Kantor Pemenuhan Gizi (KPPG) Sleman.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa keamanan pangan merupakan prioritas utama dalam layanan gizi masyarakat.
“Keamanan pangan bukan sekadar soal kebersihan, tapi juga kepercayaan publik terhadap sistem gizi nasional. Karena itu, setiap temuan sekecil apa pun akan kami tindaklanjuti dengan serius,” ujarnya.
Sebagai langkah tanggap cepat, BGN menghentikan sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani sekolah tersebut. Penghentian ini dilakukan untuk memberi ruang evaluasi menyeluruh terhadap proses pengolahan, penyimpanan, dan distribusi makanan di sekolah agar kejadian serupa tidak terulang.
(lav)































