Logo Bloomberg Technoz

Biaya Produksi iPhone Fold Dapat Ditekan, Efek Sparepart Engsel?

Farid Nurhakim
14 October 2025 18:30

Calon pembeli melihat iPhone 17 Pro dan Pro Max di Digimap, Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (17/10/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Calon pembeli melihat iPhone 17 Pro dan Pro Max di Digimap, Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (17/10/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Smartphone lipat pertama Apple, iPhone Fold, diprediksi bakal dirilis pada 2026 mendatang. Analis teknologi, Ming-Chi Kuo mengatakan produsen gawai asal Amerika Serikat (AS) tersebut dapat menghemat biaya produksi perangkat itu lewat engsel.  

Biaya produksi engsel iPhone Fold diproyeksi akan turun menjadi sekitar US$70 sampai US$80 atau setara dengan Rp1,1 juta hingga Rp1,3 juta per unit (asumsi kurs Rp16.595/US$), ketika komponen tersebut diproduksi massal, dikutip dari blog resmi Ming-Chi Kuo.

Menurut dia, angka ini jauh di bawah ekspetasi pasar yakni sebesar US$100-US$120 atau sekitar Rp1,6 juta-Rp1,9 juta per unit, atau bisa lebih tinggi, pada Selasa (14/10/2025).

“Penurunan tajam dalam harga jual rata-rata (average selling price/ASP) engsel memungkinkan Apple untuk menurunkan biaya dan meningkatkan margin, atau memanfaatkan penghematan harga untuk memperluas pangsa pasar,” tulis Ming-Chi Kuo.

Dia menyebut ada dua perusahaan manufaktur yang bertanggung jawab atas produksi engsel ponsel lipat Apple, yakni Foxconn dan Shin Zu Shing. Kerja sama ini dilakukan lewat usaha patungan antara keduanya untuk menerima pesanan dan memproduksi komponen tersebut.

Pengembangan Engsel pada calon Perangkat iPhone Lipat Perdana Apple (Dok. Medium @mingchikuo)