Logo Bloomberg Technoz

Machado, 58 tahun, "telah memimpin perjuangan demokrasi di tengah otoritarianisme yang terus meluas di Venezuela," kata Komite tersebut. Dia memimpin partai oposisi Vente Venezuela dan berupaya menyatukan kekuatan-kekuatan pro-demokrasi di negara tersebut.

Sebelum terjun ke dunia politik, ia menempuh pendidikan di bidang teknik dan keuangan, serta sempat berkarier di dunia bisnis sebelum mendirikan yayasan yang membantu anak-anak jalanan di Caracas.

Machado "memenuhi ketiga kriteria yang tercantum dalam wasiat Alfred Nobel untuk pemilihan penerima Hadiah Perdamaian," jelas Komite. "Dia telah mempersatukan oposisi di negaranya. Dia tidak pernah goyah dalam melawan militerisasi masyarakat Venezuela. Dia tetap teguh dalam mendukung transisi damai menuju demokrasi."

Sekarang tinggal menunggu bagaimana penghargaan ini akan berdampak pada geopolitik kawasan. Presiden AS Donald Trump mengambil sikap keras terhadap rezim otoriter Venezuela, Nicolas Maduro.

Trump memerintahkan serangan berulang kali terhadap kapal-kapal penyelundup narkoba di laut, dan baru-baru ini menghentikan keterlibatan diplomatik AS, yang memicu spekulasi bahwa ada intervensi militer lebih lanjut dan lebih intensif. Machado sudah menyatakan dukungannya terhadap sikap Trump.

Penghargaan tahunan untuk pencapaian di bidang fisika, kimia, kedokteran, perdamaian, dan sastra ditetapkan berdasarkan wasiat Alfred Nobel, penemu dinamit asal Swedia, yang wafat pada tahun 1896. Penghargaan di bidang ilmu ekonomi ditambahkan oleh bank sentral Swedia pada tahun 1968.

Meski penghargaan ini pernah menimbulkan kontroversi di masa lalu, keputusan tahun ini ditandai dengan kampanye agresif yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Presiden AS Donald Trump dan pemerintahannya untuk mendapatkan penghargaan tersebut.

(bbn)

No more pages