Logo Bloomberg Technoz

Perkembangan ini membuat pelaku pasar kehilangan arahan. Menjadi sulit untuk menentukan langkah selanjutnya tanpa panduan data yang memadai.

“Anda tidak akan mau terbang dengan mata tertutup di lingkungan seperti ini,” tegas Gregory Daco, Ekonom EY-Parthenon, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Emas adalah aset yang dipandang aman (safe haven asset). Ketika situasi sedang berguncang, biasanya emas menjadi pilihan pelaku pasar untuk menyelamatkan portofolio mereka.

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana prediksi harga emas untuk minggu ini? Apakah bisa terjadi kenaikan harga selama delapan minggu beruntun?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas nyaman di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 75.

RSi di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Akan tetapi, RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah tergolong jenuh beli (overbought).

Harga Emas di Pasar Spot (Sumber: Bloomberg)

Aura overbought kian terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sangat jenuh beli.

Oleh karena itu, ada risiko harga emas bakal turun minggu ini, Maklum, kenaikannya memang sudah tinggi sekali sehingga pasti akan tiba waktunya konsolidasi.

Cermati pivot point di US$ 3.849/troy ons. Dari sini, harga emas kemungkinan akan menguji support US$ 3.774/troy ons yang menjadi Moving Average (MA) 5. Support lanjutan ada di US$ 3.601/troy ons yang adalah MA-10.

Apabila harga emas masih kuat menanjak. maka US$ 3.899/troy ons rasanya bisa menjadi resisten terdekat. Target berikutnya ada di US$ 3.958/troy ons.

Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 4.086/troy ons.

(aji)

No more pages