Pasar memasuki fase detoksifikasi yang untuk kemudian jadi acuan pemulihan harga secara lebih sehat dan berkelanjutan.
Taruhan atas realisasi harga on-chain dari para trader kembali ke kisaran fase “bullish” sebesar US$116.000 dalam sebuah siklus, kata firma CryptoQuant. Kemudian, apabila ambang batas tersebut telah terlewati dan bitcoin diperdagangkan sekitar US$117.300
CryptoQuant menambahkan bahwa Bitcoin masih berpeluang melenggang pada kisaran luas US$160.000-US$200.00 sepanjang kuartal akhir tahun 2025.
Sebagai catatan, proyeksi on-chain ini hanya dapat terealisasi jika permintaan terus hadir hingga akhir kuartal keempat tahun ini, jelas Julio Moreno, Kepala Riset CryptoQuant.
CryptoQuant mencatat terjadi peningkatan demand bulanan lebih dari 62.000 BTC di pasar spot, dikutip dari TheBlock, dengan laku permintaan tahunan dari peminat raksasa, termasuk ETF, sebesar 331.000 BTC. Angka yang jauh lebih tinggi dari posisi kuartal keempat 2024, 255.000 atau 238.000 di periode yang sama 2020. Bahkan empat tahun lalu terjadi arus kontra demand sebesar 197.000.
Berdasarkan data yang dikumpulkan Ajaib Kripto sepanjang September lalu (bulan yang identik dengan bearish) Bitcoin masih positif 5,4% dengan kisaran pergerakan di US$107,271 hingga US$117,911. Dengan kata lain terjadi volatilitas pada kisaran $10,600 atau sekitar ~9.8% dari harga open.
Kemudian, pada saat bulan berganti (yang secara histori mengalami bullish) harapan investor dipupuk terlebih jika melihat return bulanan BTC mencapai +21,89%, dengan nilai median +21,20%.
“Rekor positif selama 9 dari 13 tahun terakhir membuat investor optimis bahwa momentum rebound dari September akan dilanjutkan, memberikan dorongan signifikan bagi Bitcoin di awal kuartal keempat,” pungkas Ajaib Kripto.
(far/wep)

































