Data tenaga kerja yang lemah akan memperkuat argumen pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed pada keputusan suku bunga Oktober—skenario yang akan membuat logam mulia non-bunga lebih menarik.
Namun, ada ketidakpastian yang tinggi mengenai prospek siklus pemotongan suku bunga The Fed. Pejabat menyuarakan pandangan berbeda mengenai kebijakan moneter, sedangkan beberapa data ekonomi yang sudah dirilis lebih kuat dari perkiraan.
Pelaku pasar juga terus mempertimbangkan ancaman terhadap independensi bank sentral AS, setelah pengacara Deputi Gubernur The Fed Lisa Cook pada Kamis mendesak Mahkamah Agung untuk membiarkannya tetap menjabat, selagi Cook melawan upaya Trump untuk memecatnya.
Harga emas batangan tidak terlihat terlalu mahal dibandingkan dengan dolar AS dan Treasury, yang "seharusnya mengandung premi terkait The Fed, mengingat sifat risikonya" dari potensi hilangnya independensi bank sentral, menurut para ahli strategi Barclays Plc, termasuk Themistoklis Fiotakis dan Lefteris Farmakis dalam catatan pada Minggu. "Hal ini membuatnya menjadi lindung nilai yang sangat baik," imbuhnya.
Harga emas melonjak 45% tahun ini, mencapai rekor tertinggi beruntun berkat permintaan bank sentral dan pemulihan pemotongan suku bunga The Fed. Harga diperkirakan akan menutup kenaikan kuartal ketiga berturut-turut pekan depan, di mana kepemilikan di ETF yang didukung emas mencapai level tertinggi sejak 2022. Bank-bank, termasuk Goldman Sachs Group Inc dan Deutsche Bank AG, memproyeksi reli emas akan berlanjut.
Sementara itu, logam mulia lainnya mengalami pengetatan yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini, memperburuk kekhawatiran akan menipisnya cadangan logam yang tersedia secara bebas di London karena defisit pasokan selama beberapa tahun mencapai puncak.
Suku bunga pinjaman—yang mencerminkan biaya pinjaman logam, umumnya untuk jangka pendek—untuk perak, platinum, dan palladium semuanya melonjak jauh di atas level normalnya yang mendekati nol.
Kekhawatiran baru bahwa logam golongan platinum mungkin terseret dalam investigasi Pasal 232 Trump terkait mineral kritis memperburuk pengetatan pasar, menurut analis Citigroup Inc yang dipimpin Max Layton. Bank memperkirakan peluang paladium terkena tarif impor AS semakin tinggi, menunggu hasil tinjauan yang diprediksi akan dirilis akhir Oktober, menurut catatan tertanggal 19 September.
Harga emas spot naik 1,2% menjadi US$3.806,69 per troy ons pada pukul 13.08 di Singapura. Indeks Dolar Spot Bloomberg turun tipis 0,2%.
Perak melonjak ke level tertinggi sejak 2011 pada Senin setelah melampaui US$45 per troy ons pekan lalu untuk pertama kali dalam 14 tahun, dan diperdagangkan naik 1,5% menjadi US$46,7595 per troy ons. Platinum naik 2,6% dan diperdagangkan di atas US$1.600 per troy ons untuk kali pertama sejak 2013. Palladium juga naik hingga 2,4% ke level tertinggi sejak Juli.
(bbn)





























