Dia juga mengatakan bahwa sebagian besar dari profit nantinya akan digunakan untuk pembiayaan tahap kedua fasilitas tambang emas.
“Dan tentunya setelah semua proses itu dilaksanakan, any excess profit yang kita dapatkan kita akan distribusikan. Jadi sesuai layaknya emiten dan pada umumnya,” imbuhnya.
Seperti yang diketahui, pada prospektus IPO, EMAS tidak menjanjikan pembagian dividen setelah resmi listing. Hal tersebut berkaitan dengan EMAS yang masih membukukan kerugian sejak 2022 lalu.
Perusahaan mengingatkan bahwa adanya potensi perjanjian pembiayaan di kemudian hari bisa semakin mempersempit ruang untuk menyalurkan dividen kepada pemegang saham.
Manajemen menekankan, tidak ada kepastian perseroan mampu membayar dividen maupun jaminan bahwa dewan direksi dan pemegang saham akan menyetujui distribusinya. Dengan kondisi itu, potensi imbal hasil bagi investor hanya bisa diharapkan dari kenaikan harga saham di pasar, yang sifatnya pun tidak pasti.
(art/wep)































