Logo Bloomberg Technoz

Pekan lalu, drone juga menyerang terminal minyak Baltik terbesar Rusia di Primorsk dan mengklaim serangan terhadap stasiun pompa yang memasok terminal Baltik lain, Ust-Luga.

Sepanjang tahun ini, menurut perhitungan Bloomberg, pasukan Ukraina menyerang fasilitas pemrosesan minyak yang mencakup sekitar setengah dari seluruh kapasitas kilang Rusia. Namun, gangguan pasokan bahan bakar yang sebenarnya lebih rendah dari itu.

Goldman Sachs Group Inc memperkirakan, sejak awal Agustus, serangan udara telah melumpuhkan sekitar 300.000 barel per hari dari kapasitas kilang Rusia. Menurut perkiraan Bloomberg, jumlah ini lebih dari 5% dari total kapasitas pemrosesan minyak. 

Gangguan pasokan yang sebenarnya mungkin lebih rendah karena kilang minyak seringkali berhasil menangkis serangan atau meminimalkan dampaknya, dengan melakukan perbaikan secepat mungkin.

Namun, serangan berulang terhadap kilang-kilang memperburuk kekurangan bahan bakar musiman Rusia, memaksa pemerintah melarang ekspor bensin dan mengalihkan sebagian solar ke pasar domestik.

Reuters melaporkan, setelah serangan drone terbaru, operator pipa minyak mentah Rusia, Transneft PJSC, memberi tahu produsen-produsen minyak negara tersebut untuk mengurangi volume minyak mentah yang diterima untuk penyimpanan. Transneft juga memperingatkan mereka dapat mengurangi asupan minyak jika infrastrukturnya mengalami kerusakan lebih lanjut.

Transneft menyatakan laporan tersebut tidak benar karena menyiratkan bahwa "pembatasan secara drastis terhadap penerimaan minyak dari produsen mungkin terjadi dalam waktu dekat."

Sejauh ini, sekutu Ukraina sebagian besar mengabaikan serangan tersebut. Meski tidak memberikan dukungan publik atas serangan Ukraina, Washington dan Brussels juga tidak mengecamnya. Hal ini berbeda dengan saat Joe Biden masih di Gedung Putih dan anggota pemerintahannya sering menegur Kyiv atas serangan yang berdampak pada industri minyak Rusia.

Negara-negara G7 kini sedang menyusun paket sanksi baru terhadap Kremlin setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan siap menjatuhkan "sanksi besar" pada pembeli minyak Rusia, seperti India dan China, jika negara-negara NATO lainnya melakukan hal yang sama.

Namun, menaikkan tarif pada dua ekonomi terbesar di Asia itu akan sulit bagi Uni Eropa karena banyak negara di blok tersebut, termasuk Jerman, bergantung pada pasar ekspor keduanya. 

Kilang minyak Saratov, yang terletak di wilayah Volga, memiliki kapasitas pemrosesan sekitar 140.000 barel minyak mentah per hari. Kilang ini merupakan salah satu pemasok utama bensin dan solar ke wilayah Eropa Rusia, di mana sebagian besar penduduk negara tersebut tinggal.

(bbn)

No more pages