Logo Bloomberg Technoz

Sementara itu, riset Bloomberg Intelligence memaparkan, rencana penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) dari Bank Sentral ke bank–bank Himbara berpotensi membantu meringankan isu keketatan likuiditas.

“Bank Rakyat Indonesia bakal lebih diuntungkan, mengingat LDR mereka di atas rata–rata industri (peers), terlebih lagi dengan penurunan suku bunga dan langkah–langkah likuiditas lainnya diprediksi memerlukan periode tertentu untuk benar–benar berdampak,” sebut riset Bloomberg Intelligence.

Dari riset terpisah, Bloomberg juga menyebut likuiditas perbankan Indonesia terus membaik: Laporan Bulanan BI.

“Likuiditas bank di Indonesia berpotensi terus membaik, dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun melampaui pertumbuhan kredit, yaitu mencapai 6,8% dibanding 6,7% pada Juli, menurut data Bank Indonesia,” papar riset tersebut.

Potensi peningkatan belanja pemerintah dari Menteri Keuangan yang baru bisa memberikan dukungan tambahan. Tekanan biaya dana juga diestimasikan mereda, seiring peluang penurunan suku bunga kebijakan lebih lanjut hingga 2026.

“Belanja Pemerintah yang meningkat berpotensi menopang pertumbuhan, sejalan dengan dorongan menteri keuangan baru untuk mempercepat laju ekonomi.”

Konsensus Bloomberg dan Rekomendasi Saham

Sebanyak 31 analis atau nyaris mencapai 90% merekomendasikan buy/beli saham BBRI. Tujuh analis merekomendasikan hold dan hanya satu analis yang merekomendasikan sell.

Target harga saham Bank Rakyat Indonesia secara konsensus ada di Rp4.602/saham pada 12 bulan ke depan.

Sementara itu, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg menghasilkan target harga saham BMRI dalam 12 bulan mendatang ada di Rp5.958/saham. Artinya, ada potensi kenaikan 32% lebih dari posisi saat ini.

Sebanyak 31 dari 37 yang terlibat dalam pembentukan konsensus Bloomberg memberi rekomendasi beli. Kemudian tiga menyematkan predikat tahan dan tiga yang menyarankan jual.

Adapun sebanyak 33 analis juga merekomendasikan beli saham BBNI berdasarkan konsensus Bloomberg. Sementara hanya tiga analis rekomendasikan hold, dan dua yang merekomendasikan sell

Konsensus Bloomberg menghasilkan target harga saham BBNI potensial mencapai Rp5.041/saham bagi 12 bulan ke depan.

Terbaru, Melissa Kuang, Analis Goldman Sachs memberikan rekomendasi buy dengan target harga Rp5.180/saham. Sedang, Erwin Wijaya, Analis Verdhana Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi buy BBNI dengan target harga Rp5.500/saham.

(fad/aji)

No more pages