Kemudian harga minyak biji bunga matahari juga melemah 0,7%.
Saat harga minyak nabati pesaing makin murah, maka keuntungan untuk beralih ke CPO menjadi menurun. Sebab, berbagai komoditas ini bisa saling menggantikan.
Kedua adalah ekspektasi penurunan permintaan. Intertek Testing Services memperkirakan ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-10 Agustus turun 1,2% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Adapun AmSpec Agri Malaysia memperkirakan penurunan di 8,4%.
Ketiga adalah pasokan yang melimpah. Malaysian Palm Oil Board (MPOB) melaporkan, stok CPO Negeri Harimau Malaya pada Agustus berada di 2,2 juta ton. Naik 4,18% dibandingkan bulan sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak Desember 2023.
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana proyeksi harga CPO untuk hari ini? Apakah bakal turun lagi atau bisa bangkit berdiri?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih bertahan di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Bahkan indikator Stochastic RSI berada di 13. Sudah di bawah 20 yang berarti jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, harga CPO berpeluang naik hari ini. Target resisten ada di kisaran MYR 4.428-4.460/ton.
Sedangkan target support terdekat adalah MYR 4.390/ton. Penembusan di titik ini berisiko memangkas harga CPO ke arah MYR 4.388-4.351/ton.
(aji)

































