Logo Bloomberg Technoz

Dia menegaskan pentingnya keterbukaan, koordinasi, dan kerja sama erat dalam menghadapi ketidakpastian global. Prabowo menilai BRICS memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi motor dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan seimbang.

"Kita memang harus terus melanjutkan dan bekerja lebih erat bersama. Kita harus lebih sering berkonsultasi satu sama lain," tegas Prabowo.

Prabowo juga menyampaikan pandangan dan sikap Indonesia terhadap sejumlah isu global. Dalam pidatonya, dia menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap berbagai inisiatif yang dihasilkan dalam forum BRICS.

"Kami sepenuhnya mendukung inisiatif-inisiatif yang telah diambil. Kami mengapresiasi kepemimpinan Presiden Lula, dan Indonesia berkomitmen untuk bekerja lebih erat dengan seluruh negara BRICS," ucapnya.

Sebelumnya, dalam KTT BRICS itu, Presiden Lula da Silva mengecam penggunaan tarif sebagai alat "pemerasan," sementara Presiden Xi Jinping menegaskan perang dagang telah mengganggu perekonomian global.

Baik Lula maupun Xi tidak menyebut langsung nama Trump atau AS. Namun, pertemuan itu digelar untuk membahas praktik perdagangan AS, termasuk tarif 50% terhadap banyak produk Brasil dan kebijakan serupa terhadap India. Keduanya menyerukan agar anggota BRICS bersatu mempertahankan sistem multilateral yang mereka nilai kini terancam.

"Pemerasan tarif telah dinormalisasi sebagai instrumen untuk merebut pasar dan ikut campur dalam urusan dalam negeri," kata Lula dalam pidatonya, seperti tertuang dalam naskah resmi pemerintah Brasil. "Negara-negara kita menjadi korban praktik perdagangan yang tidak adil dan ilegal."

Xi melalui kantor berita Xinhua juga menegaskan bahwa "perang dagang dan perang tarif yang dilancarkan suatu negara telah merusak ekonomi dunia dan melemahkan aturan perdagangan internasional. Negara tidak bisa berkembang tanpa lingkungan kerja sama yang terbuka, dan tidak ada negara yang mampu bertahan dalam isolasi."

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Putra Mahkota Uni Emirat Arab Khaled bin Mohamed bin Zayed, Menteri Luar Negeri Ethiopia Gedion Timothewos, serta Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar.

(ros)

No more pages