Ekonom Sebut Kepanikan Pelaku Pasar Modal akan Segera Mereda
Pramesti Regita Cindy
01 September 2025 12:14

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gejolak sosial dan politik sejak awal pekan lalu hingga kemarin membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan Senin (1/9/2025) terkoreksi lebih dari 3%. Situasi yang dapat dinilai sebagai kepanikan dari pelaku Pasar, kata Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin.
Dropnya indeks acuan di pasar modal Indonesia pada awal sesi I pada awalnya tercatat sekitar 3,5% level 7.547,56. Berjalannya waktu IHSG mengurangi nilai koreksinya dan hanya pada kisaran 2,69% dan sempat bertahan di 7.636.
"Pasar sedang panik akibat demo masif dan kesimpangsiuran informasi. saya prediksi ini akan segera recover," kata Wijayanto kepada Bloomberg Technoz, Senin pagi. Hingga pukul 11.50 WIB, Senin siang, IHSG masih mencatatkan pelemahan 58 poin (0,7%) ke level 7.772,82.
Melandainya pelemahan IHSG menyusul sentimen optimisme pasar usai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pesan agar dunia usaha tetap tenang pasca gejolak sosial dan politik yang sedang terjadi di Indonesia.
Pada awal perdagangan di bulan baru, September, IHSG tertekan sehingga berada di level 7.694,09 – 7.547,56, yang menyiratkan sinyal kebimbangan investor atas dinamika di Indonesia yang memanas hingga berujung anarkis hingga menelan korban jiwa.
Sejumlah saham menjadi pemberat laju IHSG pada perdagangan sesi i di pagi hari ini, termasuk saham big caps, yaitu saham DCII, saham Bank BRI (BBRI), saham Bank Mandiri (BMRI), hingga saham Bank BNI (BBNI).
Wijayanto menekankan arah pergerakan IHSG dalam beberapa bulan mendatang sangat ditentukan oleh langkah pemerintah. "Ini tergantung respons kongkrit pemerintah dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang pro pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi," tegasnya.
Sebelumnya Airlangga menyampaikan bahwa gejolak yang terjadi tidak akan menekan ekonomi dalam jangka panjang. Terlebih fundamental ekonomi dalam negeri diyakini solid.
Volatilitas yang terjadi "hanya bersifat jangka pendek dan kami harapkan akan segera membaik," kata Airlangga.
Sementara, Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Pasar Modal Inarno Djajadi menambahkan bahwa langkah pemerintah sudah tepat dalam merespons dinamika yang terjadi.
Menurutnya, koordinasi lintas sektor penting untuk menjaga stabilitas pasar modal. Ia juga mengimbau pelaku pasar agar tetap bijak menyikapi kondisi saat ini.
"Jangan mengambil keputusan berdasarkan rumor, tetapi berdasar fakta yang faktual. Itu yang penting dalam kondisi saat ini. Tetap percaya diri bahwa kita akan maju ke depan," kata Inarno.

































