“Produksi Agustus biasanya agak rendah, mungkin hanya tumbuh rendah 2-3%. Di sisi lain, ekspor tetap tumbuh tinggi pada Agustus-September,” kata Paramalingam Supramaniam, Direktur Pelindung Bestari, seperti diberitakan Bloomberg News.
Intertek Testing Services melaporkan ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-20 Agustus naik 13,6% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Adapun AmSpec Agri Malaysia mengumumkan pertumbuhan di 17%.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana proyeksi harga CPO untuk pekan ini? Apakah masih kuat menanjak atau justru terdepak?
Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), CPO mantap di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 61. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Akan tetapi, investor patut waspada dengan indikator Stochastic RSI yang sudah mencapai 100. Paling tinggi, sudah sangat jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, ada risiko harga CPO bakal turun minggu ini. Cermati pivot point di MYR 4.442/ton.
Dari pivot point tersebut, ada kemungkinan harga CPO akan menguji support MYR 4.355/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di MYR 4.245/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Andai harga CPO masih kuat naik, maka target resisten terdekat adalah MYR 4.553/ton. Penembusan di titik ini berpotensi mengerek harga CPO ke arah MYR 4.626/ton.
(aji)































