Logo Bloomberg Technoz

Program edukasi tersebut dinilai penting agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen atau trader kripto, tetapi juga memahami teknologi di baliknya. Dengan demikian, anak muda Indonesia diharapkan dapat tumbuh sebagai developer Web3 dan Blockchain, yang berperan lebih jauh dalam pertumbuhan industri.

Tak berhenti di platform digital, PINTU juga mengambil langkah nyata dengan melakukan edukasi secara langsung. Melalui program door to door, tim PINTU mendatangi perusahaan untuk memberikan penyuluhan kepada karyawan terkait kripto dan peluang di baliknya.

Upaya ini diperkuat dengan kolaborasi bersama media nasional dan internasional, serta keterlibatan influencer. Strategi ini bertujuan memperluas jangkauan literasi dan membuat topik kripto lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Menurut Timo, pendekatan komprehensif ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekosistem kripto di Indonesia agar sejajar dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat maupun negara di Eropa.

Prospek Cerah Industri Kripto di Indonesia

Laporan Emergen Research memproyeksikan pasar Web3 di Asia Tenggara akan bernilai 6,4 miliar dolar AS pada 2030, dengan pertumbuhan mencapai 50,2 persen. Sementara itu, data Chainalysis menempatkan Indonesia di peringkat ke-7 dunia dalam hal adopsi kripto.

Melihat tren tersebut, PINTU optimistis industri kripto di Indonesia akan terus berkembang. Perusahaan juga menyatakan siap berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan literasi kripto dapat tersebar luas di kalangan anak muda.

Dengan langkah edukasi yang berkesinambungan, PINTU berharap masyarakat Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta inovasi dalam ekosistem digital. Fokus pada edukasi diyakini akan membawa Indonesia ke posisi strategis dalam peta industri kripto global.

(tim)

No more pages