Dr. Arie Wahyu Wijayanto, Direktur Pengembangan Talenta AI dari KORIKA (Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Indonesia) menekankan peran strategis AI dalam mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. “KORIKA berkomitmen mengembangkan ekosistem AI Indonesia melalui kolaborasi dan inovasi yang menciptakan nilai jangka panjang. Kehadiran Dyna.Ai dengan kapabilitas Agentic AI menambah dimensi penting dalam mempercepat adopsi lintas sektor. Agar AI benar-benar berdampak, ia harus dikembangkan secara etis, inklusif, serta berfokus pada hasil berkelanjutan, baik untuk bisnis maupun masyarakat,” ujar Arie.
Gelaran Dyna Day juga turut menghadirkan sesi thought leadership, pameran produk nyata dari klien, hingga diskusi industri. Selain itu, terdapat pula demo langsung produk AI Dyna.Ai yang memperlihatkan penerapan nyata di sektor keuangan, asuransi, dan berbagai industri lainnya, antara lain dengan menunjukkan bagaimana Agentic AI dapat menyederhanakan operasional, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan memperkuat kelincahan bisnis.
Event ini juga diperkaya dengan panel diskusi tingkat tinggi yang menghadirkan tokoh-tokoh penting seperti Andreas Tjendra (Penasihat Peta Jalan Nasional AI), Dian Budiani (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia dn Wakil Sekretaris Jenderal II), dan Saat Prihartono (AFTECH) untuk membahas strategi praktis dalam mempercepat adopsi AI, meningkatkan performa operasional, serta mendorong inovasi lintas industri.
Ekspansi Dyna.Ai ke Indonesia mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan. Dengan kantor Jakarta yang resmi dibuka pada Juli 2025, Dyna.Ai siap berkolaborasi dengan klien lokal untuk mengembangkan solusi AI yang bertanggung jawab, kontekstual, dan sesuai dengan lanskap ekonomi, bahasa, serta budaya Indonesia.
“Kami percaya inti dari transformasi digital bukan hanya soal teknologi, melainkan juga manusia yang dilayaninya. AI memberi kemampuan untuk merespons dengan presisi, beradaptasi dengan pemahaman budaya, serta menciptakan nilai yang memperkuat kepercayaan dan kemitraan jangka panjang di tengah pesatnya perkembangan ekonomi digital Indonesia,” tutup Lawrence.
(tim)




























