"Hingga saat ini, potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal tidak menimbulkan persoalan besar karena bank-bank terus didorong mematuhi aturan ketenagakerjaan, termasuk dalam hal pemberian kompensasi yang layak bagi pegawai terdampak," pungkasnya.
Keamanan Siber Jadi Tantangan Digitalisasi Perbankan
Pada bagian lain, OJK menuturkan, keamanan siber menjadi salah satu tantangan utama di tengah masifnya digitalisasi industri perbankan. Menurut Deputi Komisioner Pengawas Bank Swasta OJK, Indarto Budiwitono, digitalisasi memang membuat layanan semakin cepat dan efisien, namun juga membuka potensi serangan siber yang mengancam.
Berkaca pada hal tersebut, dia menekankan bank perlu mengembangkan strategi digital yang agile dan terukur, tidak hanya soal efisiensi, tetapi juga dalam menghadapi risiko nyata seperti serangan siber dan gangguan operasional.
"Transformasi digital juga harus diimbangi dengan investasi berkelanjutan dalam keamanan siber, kapabilitas analitik data dan integrasi teknologi cloud serta AI. Pertahanan siber yang tidak hanya soal pertahanan sistem melainkan juga menyangkut reputasi dan keberlangsungan bisnis bank," jelas dia.
Selain itu, Bank menurutnya juga perlu menetapkan strategi dan langkah yang tepat dalam menghadapi ancaman dan serangan siber seperti memperhatikan tata kelola keamanan informasi dan perlindungan konsumen dalam menghadapi tantangan penggunaan teknologi informasi di era digital.
Mengacu kepada SEOJK No. 11/2022 tentang Penyelenggaraan Teknologi Informasi oleh Bank Umum serta SEOJK No. 29/2022 tentang Ketahanan dan Keamanan Siber. Di samping itu, OJK juga mendorong bank melakukan asesmen ulang infrastruktur teknologi, memastikan Business Continuity Plan (BCP) dan Data Recovery Plan (DRP) berjalan efektif, serta memperkuat perlindungan data nasabah.
""Hal tersebut juga merupakan salah satu wujud dukungan OJK terhadap perbankan Indonesia dalam meningkatkan akselerasi transformasi digital serta memperkuat ketahanan bisnis dan operasional bank di era digital dalam mendukung perekonomian nasional."
(lav)
































