Militer Spanyol telah mengerahkan ribuan personel untuk membantu memadamkan api yang hingga kini membakar sedikitnya 1.150 kilometer persegi, menurut siaran RTVE.
“Ini kebakaran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Spanyol,” kata Menteri Pertahanan Margarita Robles kepada RTVE. “Kita harus menerima kenyataan bahwa ada wilayah-wilayah tertentu yang mustahil dipadamkan kecuali cuaca berubah.”
Di Portugal bagian utara, lebih dari 2.000 petugas pemadam dikerahkan untuk memadamkan lima kebakaran aktif di dekat Coimbra dan Porto pada Senin. Seorang petugas pemadam tewas dan empat lainnya terluka dalam kecelakaan lalu lintas saat menuju lokasi kebakaran di Fundao, dekat perbatasan dengan Spanyol.
Pemerintah daerah Covilha menyatakan salah satu kebakaran tidak terkendali dan menyebar cepat di dua arah. Lembaga meteorologi Portugal (IPMA) menetapkan status siaga kebakaran tertinggi untuk lebih dari 80 distrik, yang mencakup hampir setengah wilayah negara itu. Kondisi berbahaya juga terjadi di Algarve, kawasan wisata pantai yang sedang berada pada puncak musim liburan.
Pemerintah Portugal mengatakan dua pesawat pemadam bantuan dari Swedia dijadwalkan tiba pada Senin.
Sementara itu, kebakaran hutan di Spanyol menjadi isu politik. Tiga wilayah yang terdampak paling parah — Galicia, Castile dan Leon, serta Extremadura — dikuasai oleh oposisi Partai Rakyat Konservatif. Politisi dari Vox, mitra koalisi sayap kanan partai tersebut, kerap menyangkal adanya perubahan iklim.
Sanchez menyerukan agar isu darurat iklim tidak dijadikan bahan perdebatan politik. Ia menegaskan akan mengajukan proposal bulan depan untuk meningkatkan kerja sama lintas pemerintahan demi memperkuat kesiapan negara menghadapi bencana.
(bbn)

































