"Jadi analisa yang kita lakukan dari surat yang saya keluarkan mengenai tantiem dan bonus itu, sebelumnya sudah melalui kajian lengkap," kata Rosan, dikutip Kamis (7/8/2025).
Dia menjelaskan bahwa laporan tertulis mengenai kajian tersebut telah disampaikan lebih dulu, namun dalam rapat kembali dibawa untuk menunjukkan besarnya potensi efisiensi.
"Penghematannya itu dari yang kita lakukan itu secara konservatif sekitar Rp8 triliun per tahun," ujarnya.
Kajian dilakukan sebelum surat penghapusan tantiem dan bonus dikeluarkan. Menurutnya, angka Rp8 triliun merupakan estimasi konservatif berdasarkan proyeksi pengeluaran insentif yang selama ini rutin diberikan.
(ell)
No more pages
































