Logo Bloomberg Technoz

Langkah ini memperluas kehadiran Optiver di pasar logam global, di mana mereka telah aktif di market making ETF emas dan perdagangan komoditas fisik lewat kemitraan investasi dengan Traxys.

Bagi LME, menarik pemain seperti Optiver diharapkan menambah likuiditas dan memperketat pembentukan harga kontrak logam acuan.

“LME adalah celah besar di portofolio kami,” kata Edward Sternberg, Head of Metals Options Optiver. “Bursa logam besar ini belum pernah kami sentuh.”

Lembaran katoda tembaga yang baru terbentuk di gudang./Bloomberg-Bartek Sadowski

Adapun, Optiver sudah aktif di opsi dan kontrak berjangka di bursa logam lain yang sepenuhnya berbasis elektronik. Namun, di LME sekitar separuh perdagangan masih berlangsung lewat telepon dan pesan elektronik.

Bursa ini telah lama mendapat tekanan untuk memodernisasi pasar kontrak berjangka dan opsinya.

Dorongan itu kian kuat setelah short squeeze nikel 2022, yang memicu pembatalan transaksi senilai US$12 miliar, gugatan dari hedge fund besar, dan denda dari otoritas keuangan Inggris — yang menjadi preseden pertama bagi LME.

Sebagai respons, LME mewajibkan transaksi kecil dilakukan secara elektronik, membangun platform perdagangan baru, dan berkomitmen meluncurkan pasar opsi full elektronik layaknya bursa pesaing.

Volume perdagangan mulai pulih, sementara jumlah anggota bertambah setelah masuknya fintech Clear Street akhir tahun lalu.

“Kami menilai model risiko dan clearing LME sudah tepat, dan akan terus berkembang,” kata John Rothstein, Global COO Optiver. “Saatnya menambah likuiditas.”

Pasar berbasis telepon di LME selama ini menyulitkan pemain elektronik seperti Optiver, yang mencari keuntungan dari selisih harga beli-jual tanpa bertaruh pada arah harga, dan mengandalkan margin tipis dari setiap transaksi.

“Kami adalah firma perdagangan berbasis elektronik, dengan prinsip menyediakan likuiditas sesuai kebutuhan pengguna,” ujar Rothstein. “Kami akan berupaya memenuhi kebutuhan seluruh peserta pasar.”

Didirikan di Amsterdam pada 1986, Optiver kini menjadi salah satu market maker terbesar di opsi lintas mata uang, saham, hingga komoditas seperti minyak dan gas.

Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 2.000 orang dengan pendapatan perdagangan bersih €3,5 miliar atau sekitar US$4 miliar pada 2024.

“Ini adalah dukungan kuat terhadap rencana kami mengembangkan opsi elektronik di pasar logam,” kata CEO LME Matthew Chamberlain.

“Keanggotaan mereka akan menambah likuiditas di pasar.”

Optiver kini duduk di dua komite penasihat LME. Meski belum berencana memperdagangkan kontrak futures LME secara langsung, mereka tidak menutup kemungkinan itu sebagai bagian dari strategi jangka panjang di komoditas.

“Kami tak ingin membatasi diri,” ujar Rothstein. “Perusahaan ambisius tak bisa berhenti hanya di opsi.”

(bbn)

No more pages