Logo Bloomberg Technoz

Di sisi lain, dia memproyeksikan, kebutuhan kargo LNG untuk pembangkit PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tahun depan bakal bergerak ke angka sekitar 110 kargo.

“Tahun depan kebutuhan sekitar 110 kargo,” kata dia.

Pangsa pasar LNG Indonesia./dok. BMI

Upaya untuk mengamankan pasokan kargo LNG juga tengah dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN tahun ini.

Seiring dengan susutnya pasokan gas pipa dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Sumatra Selatan, PGN belakangan mulai memperbanyak pasokan LNG sebagai ganti gas untuk industri.

Adapun, PGN memproyeksikan kebutuhan LNG untuk pelanggan mencapai 12 kargo sepanjang 2025.

Sampai dengan periode yang berakhir Juli 2025, kebutuhan LNG perusahaan gas negara itu telah terpenuhi sebanyak 6 kargo dari kilang domestik, dengan pemanfaatan fasilitas FSRU Lampung dan LNG Hub di Arun.

“Saat ini, sebagian kebutuhan 2025 sudah memiliki kepastian pasokan dari penjual, sementara sisanya sedang difinalisasi,” kata Sekretaris Perusaan PGN Fajriyah Usman saat dikonfirmasi, Rabu (13/8/2025).

Undur Ekspor

Menyusul permintaan yang makin tinggi dari dua perusahaan negara itu, SKK Migas belakangan mengambil jalan untuk menjadwal ulang pengiriman kargo LNG ekspor.

Harapannya, pengalihan kargo ekspor itu bisa menambal proyeksi peningkatan LNG dari pasar domestik saat ini yang tumbuh pesat.

SKK Migas memproyeksikan ekspor LNG tahun ini hanya mencapai 150 kargo, sementara alokasi domestik berjumlah 86 kargo. Tahun lalu, ekspor LNG yang terkontrak ditaksir mencapai sekitar 167—170 kargo.

Kargo perdana LNG dari Tangguh Train 3 di Papua Barat./dok. SKK Migas

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi menuturkan lembagannya tengah berupaya mengalihakn sebagian kargo ekspor untuk  pasar domestik.

Namun, dia enggan memerinci besaran ekspor LNG yang akan dialihkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Nanti kita susun lagi [...] kita lihat dari proyeksi tadi 150 ekspor kargo masih memungkinkan dialihkan ke domestik atau lainnya,” kata Kurnia saat konferensi pers Kinerja Hulu Migas Tengah Tahun 2025 di Jakarta, Senin (21/7/2025).

Dia pun meyakini pengalihan LNG untuk ekspor ke pasar domestik tersebut tidak akan membuat kontrak ekspor LNG yang telah diteken atau eksisting dibatalkan. Pengiriman ekspor LNG tersebut hanya akan dijadwalkan ulang. 

Selain itu, langkah tersebut juga dikombinasikan dengan kenaikan produksi LNG dan tambahan dari kargo LNG yang belum terikat kontrak penjualan atau uncommitted cargo.

Sudah dicapai kesepakatan ini bisa ditunda sebentar akan dikirim nanti tanpa ada konsekuensi,” ungkap dia.

Sampai akhir 2025, SKK Migas memproyeksikan produksi LNG dari fasilitas pengolahan Bontang, Kalimantan Timur dan Tangguh, Papua mencapai 237,8 kargo.

Secara terperinci, fasilitas pengolahan LNG Bontang berpotensi memproduksi 53,8 kargo hingga akhir tahun ini. Sementara itu, fasilitas pengolahan LNG Tangguh, diprediksi memproduksi 184 kargo hingga pengujung tahun.

Hanya saja, outlook produksi LNG domestik diperkirakan akan susut seiring dengan rencana perawatan atau turn around Train-1 Kilang Tangguh tahun depan.

BP memproyeksikan produksi dari Kilang Tangguh bakal mengalami penurunan sekitar 10,1 standar kargo LNG pada 2026.

(naw/wdh)

No more pages